Selasa, 02 Agustus 2011

surprise for santi

"Santi, besok jangan lupa ya!" Caca mengingatkanku.
"Ya, ya, ya.... Nggak akan lupa kok!" Sahutku sambil berlalu. "Jangan kerjakan tanpa kehadiranku!"
"Okey boss! Siiip, jam dua! Ingat lhooo!" Teriak Caca dari kejauhan.
"Iyaaaaaaaaa, tuan putri! Tadi aku kan sudah bilang iya!" Seruku agak jengkel. Aku langsung berlari kearah rumahku. Pagarnya terkunci.
"Yaah.. kok dikunci, ayaaah! Buka dong!!" Aku memencet bel. Tak lama kemudian, muncul seseorang mengenakan baju putih. Kupikir itu ayahku. Tapi bukan!
Seett!!
Orang itu tiba-tiba menggendongku dan membawaku lari. Aku hendak berteriak tapi orang itu menutup mulutku. Dan tangan orang itu sangat wangi!
Orang itu berlari sangat kencang sehingga aku tidak berani untuk lolos. Kami melewati jalan yang sepi sekali.
Aku tiba-tiba dimasukkan ke dalam tong sampah. Dan orang itu pergi. Badanku jadi bau dan kotor terkena tumpukan sampah. Huh...
Aku berusaha bangun dari tong sampah itu. Pertama, aku berusaha menjatuhkan tong sampah itu agar aku bisa turun. Tapi, jatuhnya tong sampah itu malah kearah tembok, alhasil aku kebentuk dan tong itu kembali ke posisi semula.
Sesudah cara satu gagal, aku mencoba cara kedua. Dan... Berhasssiiil!
Aku berdiri tegak dan membersihkan wajah, tubuh dan tasnya yang berlapis sampah beraneka ragam.
Aku mencoba mencari jalan pulang. Tapi gang yang merupakan jalan keluar tertutup oleh tripleks, jadinya ya... Nggak tahu.
Aku meringkuk disebelah tong sampah seperti gelandangan terlantar. Aduh, melas banget deh...
Tak lama, muncul orang yang tadi menggendongku hingga kesasar disini. Aku langsung meneriakinya. "Hei!! Manusia baju putih! Keluarkan aku dari sini! jangan kira kamu bisa nyulik aku ya!!"
Orang itu cuma tersenyum kecil di balik poninya yang mencapai bawah hidung.
"Hhhh!!" Desahku kesal. Aku kembali meringkuk. Tapi kini aku meringkuk di depan orang itu.
Dengan cekatan, orang itu kembali menggendongku. Aku meraung-raung dan menendang tubuh orang itu. Tapi, dia tidak menyerah.. Malahan dia meloncat-loncati pagar dengan membawaku di punggungnya.
"Aaaaakh! Turunkan akuuu!!" Jeritku. "Tolooong, aku diculiiikk.... Kidnap!!"
Setelah lama berteriak-teriak, yang ternyata tak ada gunanya. Aku memilih diam.
Tiba-tiba aku di jatuhkan diatas rumput. Rumputnya empuk tapi sedikit tajam sehingga pantatku serasa tertusuk jarum kecil.
Aku menengok ke depan. Aku langsung terpana. Kini, aku ada di hamparan rumput luas, penuh bunga-bunga dan terdapat satu pohon besar di tengah. Ditambah sebuah meja panjang yang dilapisi taplah motif kotak-kotak merah putih dan di samping kanan-kiri meja itu terdapat kursi kayu.
Aku berlari kearah kursi itu. Lalu aku duduk. Diatas meja ada berbagai macam makanan.
"Aku lapar," gumamku.
"Makanlah sayang." Sahut seseorang. Aku menoleh dengan kaget. Mama!
"Mama? Papa? Kok disini? Om Rafli juga?" Tanyaku bingung.
"Ingatlah."
Aku menatap wajah mereka satu persatu. Ingat apa? Satu-satunya yang kuingat adalah... Aku diculik.
"Tanggal berapa sekarang?"
"2 Agustus." Jawabku. Apa yang salah dengan 2 Agustus?
"Dan..." Papa tersenyum simpul padaku.
Dan... Apa?
"Bukankah kau ulang tahun?" Om Rafli memberi bocoran. Sementara mama dan papa berdesis sambil menyenggol-nyenggol pundak Om Rafli.
"Oh? Eh? Ah? Ohiya!!"
Aku menepuk jidatku. Hahaha... Rupanya hari ini aku ultah! Tapi kenapa aku bisa lupa? Lalu, aku langsung memeluk mereka semua.
"Makasih, ma, pa, om..." Kataku.
Mama, papa dan Om Rafli tersenyum lalu mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya.
"Tebak apa isinya!" Ujar Mama, papa dan Om Rafli bersamaan.
"Um... Mama pasti ngado aku krayon yang kuinginkann kemarin, lalu papa... Novel fiksi dan Om Raafli pasti boneka beruang, ya kan?" Tebakku.
Sejenak, mama papa dan om Rafli terdiam dan pucat. Sudah kuduga, jawabanku pasti benar!
"Kok tahu?"
"Kemarin aku ngintip kalian waktu mbungkus kadoku!" Jawabku lantas tertawa. Yang lain juga ikut tertawa.
Setelah puas tertawa, kami segera memakan hidangan dan berdoa. Lalu kami emngadakan game dan hal seru lainya!
Hari ini ulang tahunku yang terbaik!

1 komentar:

Jangan cuma baca, komentar juga doong..! bagi saya, komentar itu membuat saya senang