Sabtu, 26 November 2011

Perjalanan rantauku... (two)

Aku mengucapkan terima kasih pada gadis itu. "Namaku Nonik," katanya.
"Nonik? Oh, namaku Rahmat." Aku mengulurkan tangan. "Maaf, tanganku kotor," Nonik menolak uluran tanganku.
"Baiklah," aku tersenyum. "Kamu mau kemana?"
"Banjar. Tujuan kita sama, kebetulan sekali." Nonik menenteng ranselnya yang tergeletak di jalan. "Mungkin kita bisa pergi bersama?"
"Ya," aku mengangguk. "Sepertinya kita harus bergegas, bis biasanya akan mahal pada malam hari. Dan aku tidak memiliki cukup banyak uang."
"Aku juga." Kata Nonik. Kemudian dia mulai berjalan mendahuluiku. "Stasiun bus di sebelah sana kan?"
"Aku tidak tahu, aku tidak pernah datang kesini." Kataku.
"Yeah... Aku cuma mengira-ngira saja, aku juga tidak tahu," Nonik tertawa kecil.
Jadi kami berjalan mencari arah ke stasiun terdekat, stasiun bus Banjar Baru. seperti yang sering kubaca di buku milik ayahku, stasiun itu terletak di daerah perkotaan. Dan aku sama sekali belum pernah kesana, tapi aku juga sama sekali tidak bisa disebut sebagai turis.
"Oh, tidak! lampu jalan dinyalakan! Kita terlambat! Yang ada sekarang hanya bus malam, dan kita harus apa?" Nonik terlihat panik.
"Hum, ya... Kita harus pasrah, bus malam.." Kataku.
"Fyuuh... Baiklah, bus malam berapa harganya sih?" Tanya Nonik.
Aku mengangkat bahu. "Entahlah, yang jelas, mahal."
"Kalau itu aku sudah tahu!"
"Kita tanya saja ke kernet bisnya." Kataku. "Dia yang paling tahu,"
"Baiklah.." Bahuku melorot.
Menurut penerawanganku, mungkin harga bis malam bisa melebihi kemampuanku. Selama ini, aku selalu naik becak atau berjalan kaki. Dan kalaupun harga bis malam 200 ribu, uangku akan habis tak bersisa. Bisa jadi aku tidak akan sarapan besok pagi.

To Be Continued

Rabu, 23 November 2011

Perjalanan rantauku... (one)

Mataku terpejam sebentar. Aku tersenyum lagi ketika ibu dan bapakku memelukku erat, melepas kepergianku. Aku akan merantau ke Jawa. Aku sudah bosan dengan kehidupanku di Kalimantan yang sehari-hari hanya beternak sapi, dan mengurus sawah kecil untuk kehidupan.
Walaupun itu tidak bisa disebut kehidupan, bagiku. Hidup itu untuk sukses. Di dunia dan akhirat tentunya. Ibu menyelipkan dua lembar uang seratus ribu di jemariku.
"Untuk bekal nak.." Kata ibuku. Butiran-butiran bening jatuh dari matanya. "Maaf ibu dan bapak hanya punya uang segini.. Semoga sukses, anakku."
Bapak menepuk bahuku. "Kami disini mendoakanmu,"
Aku mengangguk pelan. Menahan tangis, tapi aku tidak bisa. Aku sangat malu, kenapa aku harus menangis? Aku kan laki-laki? Tidak, hentikan tangismu, mat.
Rahmat, itu namaku. Kata ibu, rahmat berarti yang dirahmati. Tapi aku berpikir lagi. Benarkah aku dirahmati? Sekarang bukan waktunya untuk membicarakan itu. Jadi aku melukis senyuman kecil di bibirku.
"Assalamualaikum, bapak, ibu." Aku berbalik memulai langkah pertama perantauan ku. Beberapa kali aku melirik bapak dan ibu yang masih terus melambai padaku.
Aku tidak bisa kembali lagi sebelum aku sukses. ya, benar! Berlarilah, Mat!
Jadi aku berlari kencang, lebih kencang, dan lebih kencang lagi ketika akhirnya aku menabrak sebuah pohon karena tidak melihat jalan. Aku mengelus kepalaku yang sedikit benjol.
Aku meringis. Perih sekali. kalau ada ibu disampingku, ibuku pasti akan memberiku ramuan sirih dan mengusapkanya di lukaku sambil membaca bismillah. Seketika, rasa sakit itu langsung hilang.
Ada sedikit rencana kembali ke rumah untuk meminta ramuan sirih ibu, tapi aku segera ingat tujuanku dan aku membuang niat itu.
Terbentur pohon saja mau pulang, gimana majunya mat??! Tanyaku dalam hati. Aku berjalan lagi. Menenteng ransel tuaku dan keranjang berisi bekal makanan buatan ibu. Isinya rendang dan abon ikan. Lalu aku juga dibawakan beberapa botol air mineral.
Aku kembali teringat pesan ibu untuk tidak boros dan hidup sesuai aturan agama. Aku mengangguk sendiri, berjanji bahwa aku memegang erat nasihat ibu itu.

Aku merasakan nafasku bergetar, jantungku berdetak cepat sekali. Sudah berjam-jam aku berjalan. Tujuanku adalah kota Banjar tapi aku belum juga menemukanya. Aku melewati sawah-sawah, menembus semak semak dan segalanya tapi tanda-tanda bahwa aku sudah dekat di kota tidak muncul muncul juga.
Rasa putus asa serta kecewa sudah mulai muncul. Tiba-tiba aku terpikir kata-kata bapak sebelum aku berangkat tadi. bertanyalah jika tidak tahu jalan. Aha!
Aku segera berlari lagi mencari seseorang untuk ditanyai. Lalu aku bertemu seorang yang juga membawa ransel sepertiku.
"Permisi, kota Banjar dimana?" Tanyaku pada laki-laki itu.
"Oh," aku baru tahu kalau orang itu sedang melamun. "Banjar? Sudah dekat nih, sudah terdengar suara mobil."
"hah?" Aku menengok ke barat. Dan ternyata benar!

To Be Continued

Sabtu, 19 November 2011

Karya fotoku (part 3)

Yahooo!! Kembali lagiiii! Aku masih mencari hal hal lainya, tapi yang ini... Semoga terhibur! Silahkan komentar atau memberi tanggapan setelah melihat ini. KIta mulai saja, oke??

Objek: Para hewan

1. Apa lu liat-liat!? (galak amat kucingnya)



2. Kucing di balik dedaunan (malu yah..)




 3. Si Kucing mencari sedang bingung mencari alamat rumahnya




4. Hadap sini dong, Booy!




5. The Big Face of Boy... (???)



6. Elus elus... Boyku sayaaang...



7. Boy nyari aku?? (cari saja sepatuku dan kamu temukan aku!)


8. Ayam petok-petok... Yaam, hadap sini!!! cheer..!


 Karya fotoku (part 3) selesai....

Karya fotoku (part 2)

Karya fotoku berkembang! Banyak sekali objek yang bisa kufoto! Kali ini, objekku adalah kandelier. Silahkan komentar atau memberi tanggapan untuk foto-fotoku.

Jadi, here we go!!

1. Kandelier diantara bangunan masjid (sebenarnya karpet)


2. Melihat kandelier lewat gelas!! (kayak teropong ya)


3. Terangnya kandelier! (silau meen)



4. kandelier di balik pintu ruang tamu




5. Sang Kandelier Menerangi dalam kegelapan



6. Lengkungan kandelier? (agak bingung juga sih..)


7. Cahayaku mulai memudar.... Monokrom menghantuiku...

 Karya fotoku (part 2) selesai.....

Bacalah ini wahai sahabatku!!

Untuk: tiiiitt....

Pesan: Curhatan: Hujatan: Nasihat:

Kenapa sih, kamu ini kok dikit dikit nangis?? Kamu nggak sadar, banyak tahu yang sebel gara2 kamu cengeng! Kamu udah kelas enam lho!
Sahabat-sahabatmu nggunjing kamu, menghujat tentang kamu, gara-gara kamu nangisan! Mana nangisnya keras banget lagi, kayak anak kecil aja! Banyak yang ngejek kamu, tapi kamu nggak kapok, malah diterusin nangisnya!
Sekali-kali dewasalah sedikit, kamu nangis hanya karena hal-hal sepele. Nggak boleh duduk di bangku teman, nggak dipinjemin raket, digangguin anak kelas satu, aduuuh... banyak banget pokoknya! sampai kami, sahabat-sahabatmu pegel sama kamu!!
Iya, kamu pintar. Otakmu encer, selalu dapat nilai tinggi, tapi kenapa kamu nangisan? Bikin imagemu rusak! Pikirkan, kamu itu cantik, pintar, cemerlang, tapi cengeng.
Nah, nggak keren kan? Coba lagi, misal kamu ini cantik, pintar, cemerlang, dewasa, dan ramah. Semua pasti senang sama kamu! Lha tapi, kamunya itu lho... Nangis di tangga, ndelosor, terus suaranya keras banget, orang-orang yang lewat ngelihat kamu dengan tampang mengejek, tapi kenapa?? Kenapa kamu ngelanjutin nangismu?? Kami sahabat-sahabatmu yang berusaha menenangkan kamu, jadi malu tahu!!
Aku tahu perasaanmu, perasaanmu saat disakiti orang lain, diganggu orang lain, kamu merasa nggak nyaman lalu menangis. Itu wajar. Tapi kamu selalu menangis tiap saat, walaupun itu CUMA masalah yang nggak perlu ditangisi. Tetap nangis. Kamu nggak malu?? Ingat, umurmu 11 tahun dan kamu sudah mau SMP! Kalau kamu begini terus, di SMP kamu bakal diejek. Kami nggak mau kamu gitu. kami mau kamu berubah... Dengar kan??
Sebenarnya lama sekali kami ingin bilang begini. Saat kamu nangis, kami bertanya sama kamu.
"Kenapa sih?"
"Aku digangguin anak kelas satu."
"Aduh, cuma anak kelas satu, nggak papa kok.."
Kami menasihatimu dengan lembut.
"NGGAK! BUKAN GITU!!"
Tapi kamu balas membentak.
SEBEL TAHU NGGAK!!!!!
Dalam hati, kami bergejolak. Ingin kami gigit-gigit kamu, ingin kamu marah-marah kamu. Ingin kami bentak-bentak kamu, seperti kamu membentak kami.
Tapi kami tahu itu nggak ada gunanya karena kamu pasti akan balik membentak dan menangis lebih keras. Jadi satu-satunya yang bisa kami lakukan adalah menunggumu selesai menangis.
Tapi, kamu tahu, kasihan sahabat-sahabatmu.
"Ada apa ini?" Tanya Pak Guru.
"Rin nangis pak,"
"Pasti gara-gara kalian." Pak Guru memandang sahabat-sahabatmu. "Rin, cuma bercanda kok. Nggak papa." Menoleh ke Kamu.
"BUKAN GITU PAK!!!" Kamu Membentak Pak Guru.
Lihat? Bahkan kamu berani membentak Gurumu sendiri! Apa kamu nggak punya rasa hormat?! Apa kamu seperti itu juga saat di depan orang tuamu? Iya?
Selain itu, setiap kamu menangis, selalu sahabat-sahabatmu yang kena! Terbukti.
Hei, kamu, sahabatku!! Sadar nggak sih, kamu!? Kenapa kamu selalu harus menangis untuk setiap masalah?? Bahkan masalah kecil sekalipun!
Aku tah, menangsi itu bisa memperbaik suasana hatimu. Tapi tidak harus kan kamu menangis terus? Setiap ada masalah kecil? Kamu bisa dapat predikat CENGENG dan itu MEMANG TERJADI!!
@$%$&*()+=-#@!!!! @@@@@@@@
INGAT, "kAMU"!~!@!
KAMI SUDAH CAPEK SAMA KAMU!! JADI, KALAU KAMU MENANGIS SECARA CUMA-CUMA SEPERTI CONTOH DIATAS! KAMI NGGGAK MAU NGURUS LAGI!!! KAMI MUAK!!
BERHENTILAH JADI CENGENG! KAMI BUKAN MELARANG KAMU MENANGIS!! TAPI TANGISANMU YANG SEPERI ANAK KECIL KEHILANGAN MAINAN ITU! SUDAH MEMBUAT KAMI TIDAK PEDULI LAGI!! MENANGISLAH SEPERLUNYA!!
Kumohon, sahabatku yang merasa, perbaikilah kebiasaanmu, aku memohon sekali. Karena yang bisa mengubah sifat cengengmu itu hanyalah kamu sendiri.
Jadi,
kumohon

Sabtu, 12 November 2011

My sunflower sprouts

Kira-kira seminggu lalu, sebelum aku menulis post ini, aku sedikit berkebun. Ya, cuma sekadar menanam bibit dan menyirami tanaman. Bibit yang kutanam hari itu adalah bunga matahari, aster dan kemuning. Aku berhari-hari menunggu mereka muncul dari tanah.
Waktu aku sedikit putus asa, aku melihat empat buah daun kecil di potku. Saat kuperhatikan, bunga matahariku tumbuh!
Yeah!! Tapi saat kulihat bugaku yang lainya, mereka masih belum tumbuh. Walaupun begitu, aku senang sekali. Aku merawat bunga itu dengan senang hati. Ini nih fotonya.
Hehe, bunganya aku kasih tusuk sate soalnya melengkung sih, kelihatanya kan jadi nggak gagah. (??) Sebenarnya ada sebuah kejadian saat aku memasang tusuk sate di kecambah bunga matahariku.
Aku mengetes salah satu bunganya. Aku memenggok menggokkan daunya ke kanan dan ke kiri seolah mengikuti alur matahari. Tapi, cklek. Bunganya patah!!
Aku panik sekali, tapi sebelumnya kuberitahu fotonya ya!

Howaaaa... Tragis banget! Kayak kehilangan kepala! Aku merasa bersalah banget, udah menghilangkan kepala bunga matahariku. Maaf ya, bunga...
Untung saja, kata mama bunga yang putus kepalanya tadi bisa tumbuh lagi. Hah!? Kepalanya tumbuh? Tapi terserahlah, aku nggak tahu. Doakan ya, biar kepalanya cepet tumbuh. Terus doakan juga biar bungaku cepat tumbuh dengan sehat dan berkembang besar. Aamiin....

Korupsi yang membuatku GERAMM!!!

Kata pemerintah, bayarlah pajak untuk membantu rakyat yang membutuhkan. Memang benar, kayak di iklan TV itu kan?
Mama dan abiku selalu membayar pajak. Kayaknya sebagian besar rakyat juga sudah membayar pajak. tapi kenapa rakyat Indonesia yang membutuhkan tetap melarat?
Jawabanya.
KORUPSI!!! Aarggh..! Sebenci-bencinya aku sama orang lain, aku paling benci sama orang yang korupsi!! Seenaknya aja, ngambil-ngambil harta orang lain, terus dipake sendiri atau buat golonganya. Kalau aku presiden. langsung deh, yang korupsi, penjara! 15 tahun! Kalo masih korupsi juga, 20 tahun! Kalo masih korupsi lagi, SEUMUR HIDUP!!
Habis aku sebel banget, apalagi sama Gayus Tambunan, or Nazarudin, artis di bidang korupsi itu... Apa mereka nggak cinta sama negaranya? Mereka mau kalah sama Jepang? Yang negaranya kecil tapi maju banget, karena mungkin disana nggak ada korupsi? Kenapa mereka nggak mikir sih? Mengambil uang negara yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Lalu kenapa mereka mengambil semuanya??
Aku kesal sekali, sebal sekali!! Seandainya saja Indonesia ini adalah negara yang maju sekali, rakyatnya berkecukupan, pemerintahanya bagus, dan tanpa KORUPSI. Aku pasti bangga sekali. Aku akan beritahu teman-temanku kalau Indonesia adalah negara yang hebat. Aku pasti senang sekali.
Tapi, sekarang, aku sama sekali nggak bangga sama indonesia. Bangga sih, soal SEA Games. Tapi, gara-gara Korupsi... Coba aku tanya ke semua rakyat Indonesia. Mereka suka korupsi? Sebagian jawab iya, sebagian jawab tidak. Mau jadi koruptor? Sebagian jawab iya, sebagian jawab tidak. Kenapa harus separo-separo sih?? Kenapa nggak semuanya jawab tidak??
Sudah jelas-jelas korupsi dilarang negara, korupsi dilarang agama, tetap saja dilakuin. Tapi kalau nggak ada korupsi, KPK nganggur semua dong?
Ya nggak papa, lagian pekerjaan di Indonesia yang tinggi bukan cuma KPK. ada DPR, DPD, dll. Tapi jangan jadi koruptor, itu aja.
Pak SBY, kumohon, berantaslah koruptor.. Aku mau Indonesia lebih maju lagi, aku mau rakyat Indonesia bebas korupsi. Aku Benci sekali sama korupsi. Aku mau korupsi nggak ada lagi du dunia ini.
Karena KORUPSI membuatku geram!!

Karya fotoku (part1)

Akhir-akhir ini aku merasa punya hobi baru. Fotografi. Ya, lucu juga. Habis menarik sih, motret apa saja yang bagus dengan kamera. Lalu hasilnya, nggak selalu bagus. Penuh perjuangan juga.
Ini beberapa karya fotoku yang masih junior.
Ini foto embun di kaca toko rumahku. Waktu itu hujan sih, terus kelihatanya bagus. Jadi kufoto.
Kalo yang ini.. Genangan air di air mancur rumahku. Bagus juga lho, jika difoto dari dekat..
Yang ini, air mancur di rumahku, kayak di iklanya minuman penyegar panas dalam ya, airnya muncrat semua... (???)
Nah itu, bungaku. Lagi kusiram air. Yang pink-pink di pojokan itu gelas buat nyiram air. Maunya sih nggak kuliatin tapi gambarnya kena dikit. Jadi, nggak usah deh!
Yang ini.. waktu nggakbilnya enggak pas. Harusnya, pas difoto, airnya lagi muncrat. Jadi kan lebih terasa. Tapi gpp lah
Coba liat background gambar diatas. Hitam. Mirip pas mati lampu, agak aeh ya. Ngapain juga aku foto kayak gitu. Tapi menurutku bagus juga kok.
Udahlah, segitu aja! Nanti kalau aku potret2 lagi, aku post ya! Byeee!

Rokok, seorang pembunuh!

Rokok. Pasti sudah tidak asing lagi. Di setiap toko, bahkan mall selalu ada yang menjual benda yang satu ini. Rokok sudah mendunia sekali.
Tapi, apa kalian tahu? Ternyata rokok sangat berbahaya. Buktinya saja, si pemrokdusi rokok sudah mencantunkan peringatan di bungkus rokoknya. Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Nah tuh, itu kan sudah jelas-jelas berbahaya. Kanker. Itu penyakit yang mematikan kan? Serangan jantung. Itu juga pasti bahaya banget! Impotensi. Aku nggak tahu sih, itu apa. Kayaknya itu penyakit yang belum waktunya buat kubicarain. Tapi, sudah jelas kan itu juga bahaya. Terus, gangguan kehamilan dan janin. Hm.. Ini lho, aku nggak habis pikir. Rupanya yang merokok bukan cuma bapak-bapak. Bahkan ibu-ibu ikutan juga. Aku pernah liat mbak-mbak cewek cantik, lagi nyalon. Ternyata mereka malah ngerokok, dalem ruangan lagi. Nggak mikir apa! Kenapa ya, banyak banget perokok di dunia ini, kasusnya, banyak anak kecil yang penasaran sama rokok terus nyoba!
Kata temanku, satu batang rokok bisa mengakibatkan perokok itu kehilangan 5 menit jatah hidupnya. Berarti kalau habis satu kotak rokok, hidupnya bisa berkurang berapa dong?
Kata guruku, orang yang sudah terbiasa merokok itu punya prinsip. mending ora mangan timbange ora ngerokok. Artinya, lebih baik tidak makan daripada tidak merokok. Jadi, sudah terbukti kalau rokok mengandung narkotika. Zat yang membuat orang yang mencobanya ketagihan. Dulu aku sering salah bilang narkotika itu narkoba. Pikirku, kalau rokok mengandung narkoba kenapa pembuatnya malah bikin pabrik, bukanya dipenjara..?
Terus, aku lumayan ngeri saat melihat iklan di tv itu. Yang tentang perokok itu tuh. Jantungnya hitam dan aneh. Paru-parunya juga. Lidahnya juga jadi kayak kucing. Giginya kuning. Dan bibirnya item. Hii.. Serem. Hei, para perokok! Apa kalian mau diri kalian dirusak oleh rokok? Lagipula, rokok bukan hanya merugikan kalian, tapi orang di sekitar kalian! Asap rokokmu terhirup oleh orang lain. Dan kamu sudah melantik orang itu menjadi seorang perokok. Perokok pasif!! Yang bahkan efeknya lebih berbahaya daripada perokok aktif. Jadi, orang-orang yang bukan perokok, kalau ada di dekat orang yang sedang merokok, tutup hidung dan mulutmu. Jangan dekat-dekat dengan orang yang sedang merokok! Sudah jelas kan? Perhatikan gambar dibawah ini.
 Rokok berasap dicoret dengan tanda merah. Itu artinya, DILARANG MEROKOK! Walau tidak ada tanda ini di suatu tempat, jangan merokok. Dengan semua bahaya yang sudah ditimbulkan rokok, jangan mau lagi! Kalau kalian sudah terlanjur ketagihan, lakukan terapi penghilang ketagihan rokok. Ada kok! Mulai sekarang, mari kita hidup sehat!! Hidup tanpa rokok!

Rabu, 12 Oktober 2011

Kenapa...

Kenapa?
Kenapa? Kalian tanya kenapa? Okay, kalian tahu kenapa? Lalu apa kalian pikir aku akan bertanya kenapa? Ada apa denganku, kenapa aku menuliskan judul kenapa?
Ya,
kenapa, ka e ke en a na pe a pa, kenapa.
Kenapa aku tanya kenapa? Jawabnya!!
Kenapa begini! UTS akan datang beberapa hari lagii... Dan aku nggak siaap!! Rasanya aku baru satu bulan duduk di kelas enam dan KENAPA?? KENAPA RASANYA CEPAT SEKALI!!
Seperti...
Aku baru wisuda kemarin, foto diriku yang sudah di make up waktu wisuda dulu.. terpampang jelas di layar kameraku.. Dan aku berjalan kesana, menerima penghargaanku dan naik ke atas panggung...
Rasanya baru kemarin aku wisuda, nggak terasa kalau aku sudah tiga bulan di kelas enam, kenapa begini? Rasanya begitu nyata tapi kenapa cepat sekali??
Seperti...
Aku baru datang ke kelas baruku, duduk manis menunggu guru datang, lalu menentukan jadwal piket, ketua kelas dan lain lain..
Dan kenapa cepat sekali?? Cepat sekali?? Kenapa??
Dan satu lagi.. Aku harus mengucapkan sampai jumpa ke blogku untuk kira-kira seminggu, untuk fokus pada UTSku..
Baik,
dadah blog! See you  seminggu lagi!
Bye byee!

Senin, 03 Oktober 2011

Bunga yang lagi mekar di rumahku

Kemarin, waktu aku pulang dari mudik,awalnya aku nggak sadar tapi.. setelah beberapa lama akirnya aku baru tahu kalau 4 bunga di rumahku lagi mekar. Padahal sbelumnya masih kuncup n gak da bunganya, jadi.. kutunjukin fotonya oke..




Sabtu, 01 Oktober 2011

사랑 (story 1)

"Happy bhirtday to you.. Happy bhirtday to you.." Nyanyi teman-temanku melingkari kue tar kecil di ruang keluarga.
"Tolong potong kuenya, Gwansim." Kata mama menyerahkan pisau khusus kue.
Aku menangguk dan menerima pisau dari mama. Lalu aku memotong kue tarnya secara rata. Setelah itu, kubagikan pada teman-teman.
Setelah pesta kecil-kecilan ini selesai, mama mendatangiku.
"Nak, kamu kan sudah besar, jadi.. Tahun depan ulang tahunmu tak usah dirayakan ya?"
"Lho.. Kenapa ma?"
"Kan kamu sudah remaja, masa ulang tahun masih dirayakan, apa ndak malu?" tanya mama.
"Malu sih ma.." Jawabku. "Tapi.."
"Nggak papa kan? Ya sudah, selamat ulang tahun ya?" Mama langsung meninggalkanku.
"Hmm.." Aku bergumam melewati taman rumahku.
Lalu tiba-tiba aku melihat seorang tukang pos menuju rumahku.
"Robin?"
Aku mengenali tukang pos itu. Dia teman sekolahku.
"Hei, Gwansim! Aku dengar hari ini kamu ulang tahun ya?" Tanya tukang pos itu, Robin.
"Yeah," jawabku. "Kenapa?"
"joh-eun.. Nih, ada hadiah dari seseorang."
Aku menerima kotak dibalut bungkus kado lucu itu. "Dari siapa?"
Robin mengangkat bahu. Lalu dia pergi begitu saja.
Aku membuka kotak itu perlahan.
"Hei, ini kan boneka teddy bear yang aku inginkan kemarin?" Pikirku. "Siapa yang memberikan ini? Siapapun dia, aku berterimakasih.."
Dengan bahagia, aku menggandeng tangan boneka teddy bear itu dan meletakkanya di rak bonekaku.
"Fuuh.." Aku merebahkan diri diatas kasurku. Tak lama kemudian, aku tertidur.
                                                           *********
Pagi menyambutku.
Rambutku yang lurus bewarna cokelat menjelma menjadi rambut singa. Jebrak kemana-mana.
Segera, aku bangkit dan mandi. Lalu mengenakan seragam SMPku. Kemudian, aku menyisir rambutku dan mengikatnya kebelakang dengan ikat rambut bergambar buah cherry.
"mama, papa.."
"Hai, aejeong!"
"Hm.. Sepertinya mama memasak kimchi?" Tanyaku.
"Iya, ada diatas meja, cepat makan, mama hanya bisa mengantarmu pagi sekali." Kata mama.
"Okay ma.. Mama selalu bilang begitu tiap hari."
"Agarkau tak lupa."
Setelah semuanya siap, aku menenteng tasku dan diantar mama ke sekolah menggunakan mobil.
"Sudah sampai!"
"Gamsa, mom!"
Aku turun dari mobil dan berjalan melewati orang-orang. Mereka semua menyapaku dan mengucapkan selanat ulang tahun.
Lalu, aku melihat Robin sedang duduk sambil membaca buku.
"Hai!" Sapaku.
"Hai.." Sapa Robin.
"Oh iya, aku baru tahu kalau kamu tukang pos? Kenapa kok kamu jadi tukang pos?" Tanyaku penasaran.
"Itu.. karena aku.."
TO BE CONTINUE
Jika ingin tahu lanjutanya, baca 사랑 (story 2), apabila story 2 belum ada di daftar entri, itu berarti sang penulis belum melanjutkanya. Jadi mohon maaf.
Terima kasih

Jumat, 23 September 2011

Perselisihan di kelas sebelah

"Iih... Nyebelin banget sih si Rondho itu!" Pekik Pita dengan mimik sebal.
"Iya, bisanya cuma ngejek aja! Diejek ngamuk!" Sahut Juleha cepat. Aku hanya bisa tersenyum geli.
Aku terus mendengar mereka berkeluh kesah seperti itu hingga beberapa hari. Aku sampai sedikit bosan melihatnya.

*********

"Eh, Rondho udah insaf lho!" Kata Pita tiba-tiba saat kami ada diatas motor. Hari ini aku akan berkunjung ke rumah Pita.
"Masae? Gimana?"
"Ya dia kemarin di telpon Juleha katanya kalau ngganggu kita lagi nanti dipanggilin ayahnya Juleha, soalnya Juleha udah bilang ke orang tuanya gitu! Terus nanti kalau ada yang nggangguin, si Rondho yang ngebelain!"
"Wihh.. Insaf dia." Gumamku.
"Iya, katanya soal rambut gimbalnya, mau dipotong, kalo kadas paling nanti ilang sendiri, kalo kuping yang kuning nggak di bales.." Jelas Pita.
"Bagus dong mereka baikan." Kataku dalam hati. Kalau sudah gini, aku nggak akan dengar Pita dkk ngeluh lagi tentang kenakalan si Rondho.

*******

Besok, besok, besok, daan besok...
"Eh Juleha lagi ngomong sama siapa tuh!" Kata Nara.
"Siapa?" Aku menoleh lalu aku melihat Juleha, Pita, dan Shofa lagi kayak ngomel-ngomel sendiri gitu sambi ngayun-ngayunin tangan.
Aku ngehampirin mereka.
"Ngomong sama siapa seh?"
Tiba-tiba aku liat Rondho yang juga lagi kayak ngomel-ngomel.
"Ayo! Perjanjian lho!!" Seru Juleha. Aku nggak tahu apa yang lagi terjadi cuma bingung.
"Rondho nggak bisa ngikutin kalian!" Kata seorang cowok, aku nggak ingat siapa.
"Terserah deh mau ngikutin apa enggak, nggak masalah kok, tapi jawab!"
Jawab!? Jawab apa?? Pernyataan cinta?? Pikirku.
"Pilih satu apa dua!!"
"Satu dua apa?" Tanyaku.
"Satu itu jadi sahabat, dua itu jadi pesuruh!"
Pesuruh? Apa-apaan nih? Kok jadi budak-budakan gini??
"Ayo pilih apa!"
Aku liat Rondho sama temen-temenya lagi diskusi.
"Pilih satu!?" Kata suatu anak yang lagi-lagi aku nggak tahu itu siapa.
"Jadi pesuruh! Kok nggak pilih dua?" Tanyaku kaget.
"Dia pilih dua kok!"
"Ooh.."
Ternyata ini yang namanya perselisihan kelas sebelah, meski aku agak nggak faham sih.. Hem...

Senin, 19 September 2011

TUGAAASS!!!!!!

Sepulang dari les, seperti biasa. Aku nyantai. Sambil liat Spongebob dan leha-leha setelah belajar hampir setengah hari.
Mama nyuruh aku segera mandi, sholat, dan nata buku. Aku nyanggupin dan ngelakuin yang barusan di sebutin tadi. Pas aku meriksa buku KTK-ku. Ada gambar terselip di tengahnya. WADUH! Tugas!!! Mewarna! susah nih!
Aku langsung bingung nyiapin krayon dan segala macam. Sambil bawa peralatan aku lari ke teras dan langsung berkutat sama krayonku.
Sampai akhirnya tanganku capai, aku ngerjain sampai adzan maghrib dan baru nyelesain seperempat, tiba-tiba mama bikinin kentang goreng rasa jagung plus mayones dan saus sambal kesukaanku. Aku langsung semangat dan lomba ngabisin kentag gorengnya bareng Omku dan Nano.
Puas makan, aku keatas dan meriksa kobinsi. Aku diam sebentar mbaca buku itu. Rupanya.
Ada tugas lagi. Bahasa Indonesia. Bikin kliping puisi anak minimal 5 puisi. Hah. Ini masih belum semuanya. Kuperiksa lagi. Ada tugas lagi.. Kali ini matematika. Huaaahh... Please, deh.... Tugas menumpuk di otakku. Moga-moga bisa cepet selesai nih tugas. Amiin...

Kamis, 15 September 2011

Menurutku, santai itu...

Menurutku, santai itu...
Duduk-duduk di balkon dan baca buku. Sambil minum minuman segar dan ngemil. Ditemani angin sepoi-sepoi.

Menurutku, santai itu...
Kumpul sama sahabat dan cerita ngalor-ngidul. Sambil ngemil juga dan bergurau.
Menurutku, santai itu...
Makan malam bareng keluarga di rumah dan saling curhat-curhatan. Habis itu, nonton film keluarga sama-sama.
Menurutku, santai itu...
Nonton tv di rumah sambil leha-leha. (Aduh, santai bener)
Menurutku, santai itu...
Sahabat-sahabatku datang ke rumah dan main sama-sama, sambil nyewa film lalu di tonton bareng. Atau sekedar bikin video lucu pakai webcam.
Menurutku, santai itu...
Tidur siang dengan nyenyak dan begitu bangun, ada makanan favorit.
Dan banyak lagi santai yang lain, tapi jangan kebanyakan santai lho.. Walaupun santai memang enak, tapi.. jangan lupa tugas dan kewahiban harus tetap di kerjakan okee!

Kopi dan Susu

Hai, namaku Teh. Apa kabar! Senang bertemu kalian. Oh iya, jangan beritahu siapa-siapa ya! Ini rahasia terbesarku! Sebenarnya, namaku bukan Teh, tapi Susu! Ya, bingung?
Oke.. Aku jelaskan.
Ini berawal tujuh tahun lalu...
Aku masih berumur dua belas tahun. Aku duduk di kelas satu SMP. Aku punya sahabat bernama Kopi. Dia sangat baik dan ramah. Aku pertama kali bertemu dia saat upacara penerimaan murid baru.
Kopi adalah cowok kulit hitam yang berambut mirip latte bewarna krem. Sementara aku, yeah... Tak bermaksud sombong lho. Aku cewek berkulit putih lembut dengan rambut pirang kecokelatan. Kata teman-teman aku cukup cantik sih.. Hehe..
Jadi, begini ceritanya.
Aku dan Kopi adalah sahabat yang sangat akrab. Setiap hari kami selalu bersama. Kami terus menjadi sahabat tak terputuskan sampai hendak lulus SMA.
Pada saat itulah temanku berkata padaku.
"Eh, Susu. Kamu kok mau-mau aja sih temenan sama si jelek Kopi itu, mending sama si Cappucino, dia terkenal dan keren lagi!" Ujar jus strawberry.
"Umh, tapi walaupun tampangnya jelek dia baik kok!" Kilahku.
"Yah.. Aku kan cuma beritahu kamu, jadi terserah.." Jus strawberry pergi meninggalkanku dan menghilang begitu saja.
Tapi, kemudian. Aku mulai berpikir. Iya juga, kenapa aku tak berteman dengan Cappucino? Aku akui Cappucino memang keren. Tapi.. Kenapa aku malah sama Kopi? Aku bingung sendiri.
Satu bulan kemudian.. Aku sedang berada di wisuda perpisahan SMP. Aku sudah berdandan dengan cantik. Aku mengenakan make-up natural. Banyak anak yang memuji penampilanku. Tiba-tiba Kopi datang dan tersenyum padaku.
"Kamu cantik banget." Katanya.
Aku meringis. "Hehe, thanks!" Balasku. Lalu aku memperhatikan pakaian Kopi. "Kamu juga keren kok,"
Wajah Kopi memerah sebentar. Kemudian dia buru-buru menyahut.
"Ee.. Ee.. Ada yang ingin aku bicarakan padamu!" Serunya. "Ikuti aku!"
"Oke.."
Aku mengikuti Kopi di belakangnya. Kami menuju ke balik panggung. Sesampainya disana, Kopi menghela nafas.
"Sebenarnya..." Kopi duduk di salah satu bangku. "Aku... Aku... Suka.."
Aku diam sebentar. "Suka apa?"
"Suka.. Kamu."
Dheg. Suasana diam seketika. A.. Apa? Barusan tadi..?
"Hem.. Maaf, ini memang tiba-tiba, tapi aku sudah memendam perasaan ini sejak dulu.." Kopi menunduk. "Kau mau jadi cewek yang paling spesial setelah ibuku?"
Aku masih diam. Tak tau harus bilang apa. Dalam hati aku ingin menolaknya. Tapi... Kasihan juga, patah hati pasti rasanya sakit sekali. Jadi...
"Baiklah, aku mau." Ujarku.
"Sungguh? Terima kasih! Terima kasih!" Kopi langsung senang dan menyalam-nyalami tanganku.
"Ya.. Ya.."
Besoknya...
Minggu ini, minggu terakhirku di sekolah. Aku datang ke sekolah dengan suka cita karena aku tak ingin melewatkan saat-saat ini begitu saja.
"Eh, denger-denger Susu jadian lho sama Kopi, sahabatnya!" Kata seorang anak.
"Iya! Iya! Aku juga tahu! Iih.. Sayang banget ya! Padahal Susu cantik, kok jadian sama Kopi yang item jelek kayak gitu!" Sahut anak lain.
Aku yang berada tak jauh dari mereka mendengar gosip itu. Tiba-tiba hati serasa tertusuk. Akhirnya Aku berjalan lunglai ke kelas.
Begitu ada di depan kelas, para murid memergokiku dan diam.
Aku kembali berjalan lemas kearah tempat dudukku yang berada di sebelah Kopi.
"Pst," bisik Kopi. "Hei, kok anak-anak bisa tahu kalau kita barusan jadian?"
"Nggak tahu, kamu yang beritahu?" Tanyaku.
"Enggak mungkin lah! Ngapain kali!" Kopi menukas.
"Yah..."
Ternyata, ini tak seringan yang kuduga. Setiap jengkal langkahku di sekolah, aku selalu mendengar desas-desus gosip tentangku dan Kopi serta cemoohan yang datang bertubi-tubi.
Ini terus berlanjut hingga enam hari. Sampai akhirnya aku mengambil suatu keputusan.
"Kopi." Sapaku.
"Eh, halo! Ada apa?"
"Aku ingin bilang.." Suaraku terasa berat. Aku tak tega mengatakan ini tapi.. "Kalau mulai sekarang, aku bukan cewekmu lagi. Kita putus."
Kopi menganga. "Lho? Kenapa??"
"Aku... Nggak kuat." Sergahku. "Aku.. nggak mau terus begini, jadi.. jadi... Aku harap kamu nggak sakit hati."
"Kh.." Kopi meremas jemarinya. "Gimana aku nggak sakit hati! Pasti kamu mengakhiri ini semua karena aku jelek, iya kan?!"
"Bu.. Bukan begitu, maksudku.."
"AAH, CUKUP! Baiklah, kuterima keputusanmu! Kita putus!! Aku nggak mau punya pacar nggak setia kayak kamu!" Bentak Kopi. "Selamat Tinggal!"
Setelah Kopi menghilang dari hadapanku, sekarang, aku cuma bisa tertunduk lemas melihat kepergian Kopi. Dia marah. Tentu saja.

Satu tahun kemudian...

Kehidupanku terasa buram tanpa Kopi. Aku tak bisa melupakan wajahnya yang penuh canda. Lawakanya yang selalu berhasil membuatku tertawa ngakak dan kebaikanya padaku selama ini, kubalas dengan goresan. Goresan yang mengucur darah. Darah patah hati.
Aku begitu menyesal.
Aku tak pernah melihat cowok lain sebaik Kopi. Walaupun dia tak begitu tampan, tapi.. hatinya sungguhlah yang memiliki ketampanan luar biasa.
Sejak itu, aku tak berani melihat wajah Kopi. Aku dan Kopi masuk di SMA yang sama. Karena merasa menderita. Aku ingin mengganti diriku. Mengganti diriku menjadi pribadi baru.
Aku mengganti namaku menjadi Teh. Dulu, yang kulitku bewarna putih lembut, kini menjadi cokelat terang. Dulu, yang rambutku bewarna pirang kecokelatan, sekarang menjadi hitam.

Dan..
Itulah kisahku. Jangan pernah memanggilku Susu lagi. Aku bukan Susu yang hanya memandang rupa luar belaka, Aku adalah Teh yang melihat kebaikan hati untuk menilai orang.
Jadi, sebenarnya, orang cantik atau tampan itu bukan dari wajah atau bentuk tubuh. Tapi dari hati. Orang yang meiliki hati yang bersih dan taqwa adalah orang yang paling cantik atau tampan di dunia ini.
NB: Ini cerita fiksi. Jika ada kesamaan nama maupun tempat hanya kebetulan saja. Mohon diambil hikmahnya, Terimakasih

Rabu, 14 September 2011

Beruntungnya aku punya sahabat kayak mereka...

Ya, sudah lama aku berpikir kayak gini... Memang, aku benar-benar senang bisa ketemu dengan sahabat seperti mereka. Walau kadang mereka ngerjain aku, usil.. Tapi.. Aku tetap bersyukur kok.
Kebaikan mereka.. Aku tahu sih.. Aku sering lupaan dan ceroboh, misal, waktu aku berhari-hari nggak bawa sajadah ke sekolah, sahabat-sahabatku mbagi sajadahnya sama aku. Awalnya kupikir biasalah, tapi lama-lama.. Rasanya... Mereka baik banget.
Terus, dulu.. Waktu di angkot, sahabat-sahabatku mau turun agak jauh buat nemenin aku, yah.. Soalnya kan aku jarang naik angkot jadi mungkin nggak biasa. Baik kan?
Lalu, waktu hari jum'at, hari tanpa jajan, yang aku nggak bawa bekal dari rumah kecuali air putih sekaligus uang sepeserpun, Hana, sahabatku mbelikan aku jajan. Wuah, aku seneng banget, aku semakin berpikir betapa baiknya sahabt-sahabatku..
Dan.. Dan.. Aku.. Nggak bisa menyebutkan kebaikan mereka satu-satu. Habis mereka sering banget bantuin aku.. Jadinya, aku cuma pingin bilang makasih yang banyak banget.
Aku nggak yakin bisa nemuin sahabt-sahabat kayak mereka lagi.. Kalau kami berpisah.. Aku.. Rasanya berat. Setelah semuanya.. Rasanya berat sekali.
Jadi...
Tetap pada prinsipku. BFF!

Sabtu, 27 Agustus 2011

Foto-foto kocak pemain OVJ

Wahahaa...
Aku akui nih, OVJ emang lucu banget! Bukan cuma di TV, di mbah google mereka juga gokil abez... Nih, aku nemuin foto-foto mereka yang insya allah bikin kalian ketawa, tapi kalau nggak ketawa juga gak papa kok...
Kutunjukin yaa

Wew, superman! Ototnya gede-gede ya! Weits, tapi yang ini beda.. bukan superman tapi SULE-MAN!


Beibeh, beibeh, beibeh... Ooo.... Pasti yang nyanyi Justin Bieber deh... Hah, kok mukanya Justin beda sih? Oh.. Pantesan, sule beiber....









Naaaahh, ketawa nggak kalian? Kalo aku sih.... Pas pertama kali liat ketawa, tapi sekarang dah enggak lagi....
Udah, segini dulu aja, ntar kalo aku nemu lagi kupost yah! Moga kalian terhibur! 

Rabu, 24 Agustus 2011

Bosend deeh...

Gimana nggak bosen!!!
Aku ini ya, selama Ramadhan, kerjaanya di rumaaah terus! Paling-paling keluar rumah cuma... berangkat sekolah... sepedahan... itupun cuma di sekitar-sekitar rumah aja... terus... nganterin takjil ke tetangga, habis itu, dua kali ngumpul di rumah temen buat bukber, udah, itu doang! Tahu alasan kenapa aku nggak keluar rumah?
Gini, alasan pertama: takut nyium bau kue atau masakan, nanti nekat mokel deh..!
alasan kedua: nanti capek, akhirnya, ya... mokel.
alasan ketiga: males.
alasan keempat: nggak di bolehin ortu
yah... gitu deh, kemarin aja waktu mau ke rumah putri, aku nggak boleh. Katanya repot, gak ada yang jemput, nggak tahu rumahnya, de el el.. padahal aku pengen! Tapi, apa boleh buat, sekali nggak boleh ya tetep nggak boleh..!
Dan, di rumah paling aku cuma ngapain, ini nih daftar kegiatanku:
*bangun sahur
*sholat subuh
*main laptop, ngurus blog
*mandi
*main laptop lagi
*main harvest moon
*sholat duhur
*kadang main dulu
*shalat ashar (tapi, kadang telat mpe mau maghrib, tapi sekarang nggak gitu lagi)
*tidur siang sampe mau maghrib
*bangun, langsung mandi
*nunggu buka
*adzan maghrib, buak puasa
*shalat maghrib
*nonton tv bentar
*shalat isya' plus terawih
*tidur mpe besoknya
Ini terus berulang dari hari kehari. Bosen kan?? Apalagi kalau pas nggak sekolah aias libur. Tambah bosen lho! Sumber ketawaku dan sebagian besar dari temen-temenku di skul... kalo libur, wah sepi!
Dan... semuwanya... apa nie yang harus kulakuin selain yang ada diatas... tolong kasih jawaban ya please...! Ayo sebelum telat Ramadhanya! Tapi, kalo setelah Ramadhan juga boleh kan buat isi kegiatan..

Cacar air memisahkanku dari saudaraku

Aku bingung melihat orang tuaku datang menjemputku ke sekolah dengan membawa nano. Tak biasanya seperti itu. Biasanya yang menjemput hanya satu orang. Mama, abi, atau omku.
Aku terpaksa mengucapkan sampai besok pada teman-temanku. Selesai melambai bak artis, aku menghampiri sepeda motor milik orang tuaku. Dan memperhatikan apa yang ada.
"Aku duduk dimana?" Tanyaku, melihat jok sepeda sudah penuh.
"Di depan." Jawab mamaku. Hah? Di depan..? Oh ow...
Aku yang sudah menginjak usia sepuluh tahun dan duduk di kelas 6 SD ini, bagaimana tak malu kalau harus duduk di jok depan sepedah motor. Kelihatan gak pantas kan.. Sudah setinggi dan sebesar ini..
Teman-temanku yang melihatku menaiki motor di depan tertawa.
"Ojo ngguyu!!" Teriakku. Bukanya berhenti, mereka tambah tertawa lagi.
Selama perjalanan, aku menyimpan malu ketika lewat di depan orang lain.
Aku nggak tahu kenapa, tapi abi memarkir sepedanya di sebuah rumah bercat putih. Atau tepatnya, tempat praktik dokter.
"Kenapa bi?" Tanyaku lagi.
"Nano sakit cacar." Jawab mama.
Cacar?
Oh, aku tahu. Kemarin memang nano main ke rumah temenya yang lagi sakit cacar. Jadinya, mungkin ketularan.
"Tutup." Ujar abi. "Katanya di gang 4."
"Yawes, ayo kesana!"
Aku naik lagi di jok depan. Motor melaju agak pelan. Setelah sampai di tempat tujuan, kami turun. Aku lega juga. habis sempit sih!
Nano di periksa sementaraaku duduk-duduk diatas kursi.
Tak lama, sudah selesai. Kami pulang ke rumah dan aku di peringatkan mama untuk rajin minum vitamin. Yah, aku agak malas juga.
Pertama, aku biasa-biasa aja sama nano. Tetep main bareng.
Hari-hari berlalu, belum ada tanda-tanda aku ketularan cacrnya nano.
Terus, kira-kira seminggu kemudian. Mama bilang, mudiknya ke kalimantan. Ke rumah saudaranya mbahkungku.
Aku yang belum pernah ke kalimantan, kontan seneng banget!! Pasti seru dhe di sana!!
Tapi, aku nggak ada pikiran, kalau aku ketularan cacar, batal deh ke Kalimantanya. Sampai akhirnya mama ngingetkan aku lagi.
"Jangan deket-deket nano lho mbak nil.. Nanti ketularan mboh lho ya.."
Aku mendadak kaget dan ngerasa pucat. iya juga.. kalau aku sakit cacar. bisa-bisa lebaran aku cuma di rumah tanpa kemana-mana. Minum obat. Dan tidur.
Hah?
Sejak itu, aku jaga jarak banget sama nano. Sebenernya aku kesepian. Soalnya temenku di rumah kan cuma nano. Jadinya ya... hmm...
Ya Allah, semoga aku nggak ketularan nano.. aku pingin main sama nano lagi.. tapi aku juga pingin ke kalimantan...

Senin, 22 Agustus 2011

happily ever after, my ending (story 6)

Aku berusaha membuka pintu itu bersama Rani sekuat tenaga. Kami sudah terkurung disini sekitar setengah hari dengan perut keroncongan dan tanpa penerangan karena baterai senter telah habis.
Kami berdua saling berpandangan di tengah gelapnya ruangan itu. Berharap seseorang akan membuka pintu dan tersenyum melihat kehadiran kami di hadapanya.
Dan, rupanya terjadi!
"Ibu..!" Seruku dalam hati ketika melihat wajah pahlawanku dan Rani.
"Jensen..??" Pekik ibu sambil menatap wajahku. Kemudian beliau memelukku. "Kukira kau hilang nak.."
Aku kaget dengan perilaku ibu tiriku. Selama ini, ibu tak pernah memelukku atau menghawatirkanku.
"I.. Ibu.. kenapa ibu disini?" Tanyaku pelan. Beliau memegang tanganku dan mengeluarkan air mata.
"Maafkan ibu ya nak.." Ujar ibu penuh perasaan. Aku semakin bingung sementara Rani tersenyum.
"Tante, makasih sudah di bukakan pintu ya!" Kata Rani. Ibuku mengusap air matanya lalu menoleh kearahku.
"Temanmu?" Tanya ibu. Aku mengangguk cepat dan menarik tangan Rani agar dia berada di sampingku. "Namanya Rani."
"Oh, salam kenal Rani." Ibu menjabat tangan Rani. "Nah, nak.. Ayo kita pulang. Ibu memasak sop ayam kaldu kesukaanmu. Rani, kau mau ikut?"
Rani terdiam sebentar. "Eng, iya.."
Kami berjalan melewati terotoar yang sudah sangat sepi. Lampu jalan yang hanya berjumlah dua buah menerangi jalan kami hingga sampai di rumah.
"Kami pulang.." Seru ibu diikuti aku dan Rani.
Di meja makan terdapat ayah, kakak-kakak tiriku, dan... seseorang. Aku tak tahu siapa karena orang itu mengenakan topi yang menutupi wajah.
Aku dan Rani duduk bersebelahan tepat di depan orang misterius tadi.
"Jensen, ibu dan ayah tahu, hari ini hari ulang tahunmu." Ayah membuka pembicaraan. "Dan.. Kami telah menyiapkan kejutan spesial untukmu."
"Apa yah?" Tanyaku penasaran. Ibu menepuk pundak orang misterius tadi. Orang itu mengangkat wajahnya dan, rupanya... itu ibuku! Ibu kandungku!
"Ibu!!" Teriakku langsung berdiri dari tempat dudukku dan berlari kearah wanita berparas cantik tersebut.
"Ibu..." Aku tak sadar air mataku merembes. "Bukanya ibu udah tiada? kenapa hidup lagi..?"
"Ibu tidak mati nak.. Tapi ayahmu..." Ujar ibu. "Ibu bersembunyi di bawah meja... Dan ibu selamat.."
"Hik, hik, huwaaaaaa...!! Ibuuu!!" Tangisku kencang.

Dua hari berlalu...
Aku kembali ke sekolah. Nessie tiba-tiba menghampiri mejaku dan menaruh secarik kertas yang dilipat.
"Bacalah." Pesanya sebelum pergi. Aku cuma bisa tersenyum dan membuka kertas itu. Isinya, tulisan-tulisan....
Untuk Jensen
Maaf ya, aku sering mengejekmu bahkan mem-bullymu. Kumohon maafkan aku ya.. aku benar-benar merasa bersalah. Kemarin aku tidak bisa tidur karena memikirkan keadaanmu dan Rani. Aku senang ternyata kau baik-baik saja. Aku kirim maaf untuk Rani
Salam Nessie
Aku langsung berlari ke meja Rani dan menyerahkan surat Nessie. Rani tersenyum dan mengucapkan kalimat yang kupikirkan.
"Aku sudah memaafkanmu Nessie!"
"Ya.. Teriamakasih.." Ujar Nessie malu-malu. "Aku ingin menjadi teman kalian."
"Tentu saja!"
Kami lalu tertawa bersama dan saling bercanda.
Well, aku sudah memulai hidup bahagiaku. Teman yang banyak. Keluarga, dan tentu saja, kebahagiaan-kebahagiaan lain yang pasti akan kuingat.
Ini kisahku.
Apa kisahmu?
(End of god please hear my prayer (story 1), masih berlanjut (story 2), penindasan di sekolah (story 3), finally I have a friend (story 4), Rani the next victim (story 5)
                                                                The end

Jumat, 19 Agustus 2011

untitled

Aku tahu, seharusnya aku harus lebih mengerti. Hm.. Yah, saat itu egoku sedang memuncak. sungguh, aku tak bisa menahan amarahku. Kini, aku menyesal, sedih dan... merasa bersalah tentunya.
Apa yang kubicarakan? Ah, aku bicara tentang adikku. Ini baru kualami beberapa menit sebelum aku menulis posting ini... whatever. itu tak penting.
Sepulang sekolah, aku menyempatkan diri untuk membuat komik. Lalu aku mengerjakanya di kamar. Seperempat perjalanan, nano, adikku, masuk.
"Mbak nil, kok buku ini punya dua?" tanyanya sambil mengacungkan sebuah buku tulis warna kuning.
"Oh, itu emang aku belinya banyak.." Jawabku.
"Minta ya?" Pintanya.
"Yawes." Aku kembali menggambar.
Tak lama kemudian, nano masuk lagi dan membawa bukuku yang sudah kuberikan padanya.
"Lho, pensilku mana?" Tanyaku mencari pensil diatas kasur. Aku yakin tadi kutaruh disitu. Sementara nano, diam saja. Lalu aku melihat benda panjang warna hijau dan sedikit silver. Pensilku!
"Lhoooo.. pensilku lho nooo..." Aku berusaha mengambil pensil itu dari tanganya.
"Haaaahhh..."
"Pinjemo punyaku yang di tas! Yang warna pink!" Ujarku.
"Pink mana?"
"Duh.. Ini lho!" Aku menuju ke tasku dan mencari pensil yang kumaksud. Tapi aku malah mengambil dua pensil. Hitam dan pink.
"Nih." Nano tersenyum lalu mengambil salah satu pensilnya. kalau taks alah, dia memilih pensil hitam.
Lagi-lagi. Rupanya isi pensilnya habis.
"Yah.. habis mbak nil!"
"Oh, aku punya isi." Aku kembali ke tasku dan mencari isi pensil yang wadahnya bewarna coklat. Sebenarnya, itu isi pensil temuanku. Aku temukan di musala rumahku kemarin malam.
Aku mengambilkan satu batang isi pensil kepada Nano. Lalu kembali menggambar.
"Mbak nil, ajari nggambar.." Nano mengguncang bahuku satu kali.
"Ntar.." Sahutku konsentrasi dengan lembar komikku dan pensil.
"mbak nill... ajariin.." Kini goncanganya makin keras.
"Nanti nanti..."
"Mbak nil!!"
"Sek thalaa..."
Breekk!!
Seketika, nano merobek salah satu halaman komikku. Aku terdiam sejenak lalu menoleh kepada Nano.
"Lho noo!! Aku wes bikin susah-susah lhoo!!" Marahku. Aku menggoyang-goyangkan tubuhnya kedepan dan kebelakang dengan keras. Lalu aku memukulnya. Saat aku memukul Nano rasanya... hh, susah di jelaskan. pokoknya, habis mukul, aku langsung merasa bersalah.
Tapi.. Aku malah mendorong tubuh nano. Untung dia tak jatuh. Tapi... Aku langsung menaruh kepalaku diatas kasur dan memeluknya dengan tangan.
"Aku kan udah bikin susah-susah!!" Teriakku. Nano menangis dan berlari keluar. Menghampiri mama.
Aku masih diam di tempatku.
"Kenapa sih...??" Tanya mamaku begitu melihat Nano menangis.
"NANO ITU LHO MA!! NYOBEK KOMIKKKU! PADAHAL AKU UDAH BIKIN SUSAH-SUSAH!!" Bentakku keras. Jujur, aku tak mau membentak-bentak seperti itu. Apa boleh buat, aku terbawa emosi.
Aku berlari kembali ke kamar dan mengunci diri. Aku membawa laptop ke dalam kamar dan membuat posting ini.
Yah... Seharusnya aku memang harus mengerti. Aku tahu, seharusnya tadi aku mengajari nano dulu. Kalau kulakukan, pasti takkan seperti ini.
Maafkan kakakmu ini ya, no.


Rabu, 17 Agustus 2011

Fashion icon??

Jujur aja, aku cuma iseng bikin post ini, sebenarnya sudah kepikir dari dulu nih, aku mau bikin post tentang FASHION.
Yaah, aku emang nggak punya bakat di bidang rancang baju atau mode tapi coba dulu deh!
Fashion #1:
Flower print dress selutut dipadu cardigan warna gelap. Aku sebut ini: spring style. Dan, jika kalian muslim, tambahkan saja kerudung dan celana jeans panjang. warnanya harus senada ya! (jeans warna abu-abu)
Fashion#2:
Kemeja kotak-kotak dan celana pensil. Lalu pakai belt yang motif kulit ular. Ini namanya: casual style. kalau muslim, tinggal pakai kerudung putih. Jadi deh!
Fashion#3:
Kaos warna pink polkadot dibalut jaket hitam yang resletingnya hanya ditutup setengah. Jangan lupa pakai celana balon warna cokelat. Name: just simple sweet.
Fashion#4:
T-shirt hitam dengan gambar grafiti dan rok panjang garis-garis hitam putih. Aku beri nama: black or white.
Fashion#5:
Hemh, ini fashion khusus muslimah. Maxi dress hijau tua dengan kerut di tangan dan motif sulur-suluran di bagian bawah rok. dipadu dengan kerudung kain hijau muda. Ini namanya: muslim green life.
Yah, segini dulu aja deh, kapan-kapan mungkin kalau ada waktu ku post yang lain. okeee? oke deeeeh.... Hehe, yang diatas ini style-style kesukaanku lho, kalo bikin komik kebanyakan bajunya model diatas!

Makasih tumpangan sajadahnya...

Kiki, Hanin, Naura.... Hem,, maaf ya... aku ngerepotin kalian. Setiap hari gabung sajadah. Maaf yaaaaa..... huhuhu.....
Terus makasih juga, udah minjemin sajadahnya.. makasih yaaa, aku serius niih! Habis itu, habis itu... MAKASIH BANGET YA, MY BESTFRIENDSS!!! Atas sajadahnyaaa!

Selasa, 16 Agustus 2011

Agustusan waktu puasaaaa..?

Tanggal tujuh belas Agustus identik banghet sama yang namanya lomba. Balap karung, panjat pinang, makan kerupuk... dan kawan-kawan.
Tapi, agustusan tahun ini, kayaknya nggak ada lomba-lomba kayak gitu. Lagian, kan puasa. Nanti capek, resikonya, anak kecil jadi banyak yang mokel (makan disengaja waktu puasa).
Hem... terus gimana nih... mau ngapain ya.. enaknya... tolong tipsnya ya, pembaca!

Sabtu, 13 Agustus 2011

Harvest moon..... dan keajaiban sedekah


"Aku mau harvest moon..." Gumamku dalam hati dengan  perasaan SANGAT INGIN. Memang benar, aku baru pertama main game ini langsung ketagihan.. Mau gimana lagi, gamenya emang bagus sih!! Bercocok tanam, main ke hutan, berendam, ngobrol ma orang-orang, pas itu aku kepengen liat fireworks display, tapi...... Eng, baca aja dulu!
Dulu, ini kayaknya udah dulu banget, omku punya psp dan ada game harvest moon-nya. Aku penasaran dan akhirnya main itu. Sejak pertama, aku kepincut banget! Dalam sehari bisa berkali-kali main game nya, bahkan, pspnya kubawa ke kamar mandi. Kusembunyiin di balik handuk. wahahah...
Dan... Malapetaka terjadi. (wawh,) game harvest moon-nya di hapus omku! Whuaaaaahh... Aku ingin nangis tapi berusaha nggak nangis.
Aku terpukul. Waktu itu, aku lagi gambar. Tiba-tiba mood ku langsung menurun drastis.
Kenapa ini terjadi padaku? Padahal bentar lagi ada fireworks display.... Pikirku.
Berbulan-bulan berlalu.
Aku masih agak ingin main game favoritku itu lagi. Tapi mungkin... never.
Di sekolah, pondok Ramadhan, miss Tatik nyuruh kami untuk menyumbangkan semua uang kami untuk diberikan kepada seorang anak yang kepalanya terkena cairan... cairan... pokoknya cairan deh! Yang jelas, pasti cairan berbahaya.
Akhirnya, aku menyumbangkan semua uangku. Dan kami pun berdoa dan pulang. Setelah sampai di rumah, mabek (omku yang ngehapus harvest moon) bilang ke aku, kalau mabek download game harvest moon!
Hatiku sekejab langsung berbunga-bunga. Aku serasa melayang di angkasa dengan bebas. Harvest moon-nya kembali!
Aku beraorak-sorak sambil mengambil handuk. "Yeeee, yeeee, makasih Ya Allah! Mungkin ini janjimu terhadap orang yang memberi sedekah, mendapat ganjaraaan!"
Sebenarnya, ini tak sepenuhnya tentang harvest moon, tapi... ini tentang manfaat sedekah. Aku sudah membuktikanya! Sekarang, tinggal kalian, coba dan buktikan!

Kamis, 04 Agustus 2011

Friends forever 3

Ahaaaaa! Kelas 6 berjalan juga!! Aku lega, kukira, jika aku, Pita, Juliet, dan teman-temanku di kelas 5 lalu, berpisah oleh kelas yang berbeda, kukira kami tak akan main bareng lagi.. Ternyata enggak, kami masih sering istirahat bareng dan guyon-guyon.


Hehe, aku sengaja dan iseng mbuat gambar diatas. Maaf ya kalo kayak gambar anak TK?. hahaa...
Terus, to the point aja. Bentar lagi, satu tahun lagi, kami, yang ada di gambar itu bakal lulus. Dan nggak ketemu lagi. Mungkin ketemu sih, tapi bisa saja nggak seakrab dulu. Aku sering ngelamun mikirin itu. Rasanya gimana ya.. Ada rasa kehilangan yang besar. Pingin nangis terus.
Dan, aku mau bilang sama kalian. Pu3, hanin, Julia, Naura, Tasya, Kiki, Nisrina, kalau sudah lulus, jangan lupakan aku ya! Dan pastinya, aku nggak akan ngelupain kalian! Mana mungkin aku bisa, hilangin kalian dari otak aku begitu aja. No way, deh...
Terus, jangan lupa juga, tuker nomor telpon, dan buka blog satu sama lain. Soalnya, itu kan perantara kita biar tetep bersatu. (Cieeh??)....
Oh iya, sampai lupa. Aku nemuin motto yang pas buat kita, kayak di film bratz. Motonya:
BFF
"Best Friend Forever!!"

Rabu, 03 Agustus 2011

Jiwa bebas kelinciku

"Boy, mau keluar nggak?" Tanyaku pada seekor kelinci yang berbulu putih totol-totol hitam cokelat. Aku tetap menanyainya walau aku tahu, Boy tak akan menjawab pertanyaanku.
Setiap pertanyaanku kepada Boy kupikir jawabanya iya. Apa boleh buat, Boy kan tak bisa ngomong.
Dan hari ini, maksudku, kemarin-kemarin aku mengajak Boy keluar dan aku merasa Boy telah mendapat kejayaanya. Hidup sebagai seekor kelinci liar. Yang berlari kesana kemari, mencari makan sendiri dan menggaruk tanah yang sungguh merepotkanku karena aku harus membersihkanya sebelum abi mengomelku.
Langsung saja, di postingku kali ini, aku ingin bercerita tentang tingkah kelinciku waktu kukeluarkan dalam kandang.
Oh, sebelum itu, aku mau liatin foto-fotonya dulu ya! Hehehe...
Ini nggak tahu Boy lagi ngapain tapi dia kayak ngeliat ke balik pager. Eh, bukan pager sih, tapi tempat duduk teras. Gayanya pas itu lucu, jadi kufoto dan gini hasilnya.
Lalu, ini dia. Boy waktu kukeluarin di taman rumahku. Dia kelihatan seneng banget dan loncat-loncat. Kalo udah gitu, dia pasti sulit masukinya ke kandang. Waktu mau aku masukin, dia kayak sedih gitu, aku terlena.... Heheheh?? Majikan dikalahkan peliharaanya.
Dan ini, dia kaget waktu aku nggesekin sandal ke aspal. Dia jadi waspada dan kupingnya ngangkat. Iiiiihh.... Imut banget mukanya!!
Eh, kembali lagi ke ceritanya!
Pagi-pagi, kalau nggak salah pas puasa hari kedua, aku ngeluarin Boy dari kandang. Waktu itu mobilnya masih diparkir di teras, maksudku garasi dan Boy suka sembunyi disana. Awalnya kupikir nggak papa, toh nanti juga dia keluar-keluar sendiri.
Habis itu, udah agak siangan dikit. Abiku mau ngeluarin mobil. Tapi Boy lagi dibawah mobil. Terus aku ngelarang abiku buat ngeluarin mobil dulu, soalnya aku mau nyundul Boy keluar dari bawah mobil. Tapi Boy bandel banget! Dia nggak mau keluar. Aku, Nano sama Abi udah berusaha ngeluarin dengan cara disundul-sundul pake sapu. Boy masih keukeuh aja.
Akirnya, aku nggak tahu gimana caranya Boy mau keluar tapi, dia keluar juga. Abiku langsung ngeluarin mobilnya dengan cepet biar si Boy nggak ngumpet di bawah mobil lagi. Habis, kalau Boy dibiarin di bawah mobil nanti dia kan bisa keterak dan... Mati.
Boy kugendong dan kudeketin ke pintu kandangnya.
"Ayoo masuk!" Seruku. Tapi Boy nggak merespon dan malah memperhatikan dari atas kandangnya. Aku tahu, pasti dia lagi ngeliat taman. Boy memang suka main di taman. Aku angsung ndorong Boy masuk kandangnya, Ksian juga sih, dia berdiri-berrdiri begitu pintu kandangnya kututup.
Maaf ya Boy, inilah kekurangan tinggal di perumahan. Kamu nggak bisa merasakan jiwa bebasmu yang sebenarnya....

Selasa, 02 Agustus 2011

surprise for santi

"Santi, besok jangan lupa ya!" Caca mengingatkanku.
"Ya, ya, ya.... Nggak akan lupa kok!" Sahutku sambil berlalu. "Jangan kerjakan tanpa kehadiranku!"
"Okey boss! Siiip, jam dua! Ingat lhooo!" Teriak Caca dari kejauhan.
"Iyaaaaaaaaa, tuan putri! Tadi aku kan sudah bilang iya!" Seruku agak jengkel. Aku langsung berlari kearah rumahku. Pagarnya terkunci.
"Yaah.. kok dikunci, ayaaah! Buka dong!!" Aku memencet bel. Tak lama kemudian, muncul seseorang mengenakan baju putih. Kupikir itu ayahku. Tapi bukan!
Seett!!
Orang itu tiba-tiba menggendongku dan membawaku lari. Aku hendak berteriak tapi orang itu menutup mulutku. Dan tangan orang itu sangat wangi!
Orang itu berlari sangat kencang sehingga aku tidak berani untuk lolos. Kami melewati jalan yang sepi sekali.
Aku tiba-tiba dimasukkan ke dalam tong sampah. Dan orang itu pergi. Badanku jadi bau dan kotor terkena tumpukan sampah. Huh...
Aku berusaha bangun dari tong sampah itu. Pertama, aku berusaha menjatuhkan tong sampah itu agar aku bisa turun. Tapi, jatuhnya tong sampah itu malah kearah tembok, alhasil aku kebentuk dan tong itu kembali ke posisi semula.
Sesudah cara satu gagal, aku mencoba cara kedua. Dan... Berhasssiiil!
Aku berdiri tegak dan membersihkan wajah, tubuh dan tasnya yang berlapis sampah beraneka ragam.
Aku mencoba mencari jalan pulang. Tapi gang yang merupakan jalan keluar tertutup oleh tripleks, jadinya ya... Nggak tahu.
Aku meringkuk disebelah tong sampah seperti gelandangan terlantar. Aduh, melas banget deh...
Tak lama, muncul orang yang tadi menggendongku hingga kesasar disini. Aku langsung meneriakinya. "Hei!! Manusia baju putih! Keluarkan aku dari sini! jangan kira kamu bisa nyulik aku ya!!"
Orang itu cuma tersenyum kecil di balik poninya yang mencapai bawah hidung.
"Hhhh!!" Desahku kesal. Aku kembali meringkuk. Tapi kini aku meringkuk di depan orang itu.
Dengan cekatan, orang itu kembali menggendongku. Aku meraung-raung dan menendang tubuh orang itu. Tapi, dia tidak menyerah.. Malahan dia meloncat-loncati pagar dengan membawaku di punggungnya.
"Aaaaakh! Turunkan akuuu!!" Jeritku. "Tolooong, aku diculiiikk.... Kidnap!!"
Setelah lama berteriak-teriak, yang ternyata tak ada gunanya. Aku memilih diam.
Tiba-tiba aku di jatuhkan diatas rumput. Rumputnya empuk tapi sedikit tajam sehingga pantatku serasa tertusuk jarum kecil.
Aku menengok ke depan. Aku langsung terpana. Kini, aku ada di hamparan rumput luas, penuh bunga-bunga dan terdapat satu pohon besar di tengah. Ditambah sebuah meja panjang yang dilapisi taplah motif kotak-kotak merah putih dan di samping kanan-kiri meja itu terdapat kursi kayu.
Aku berlari kearah kursi itu. Lalu aku duduk. Diatas meja ada berbagai macam makanan.
"Aku lapar," gumamku.
"Makanlah sayang." Sahut seseorang. Aku menoleh dengan kaget. Mama!
"Mama? Papa? Kok disini? Om Rafli juga?" Tanyaku bingung.
"Ingatlah."
Aku menatap wajah mereka satu persatu. Ingat apa? Satu-satunya yang kuingat adalah... Aku diculik.
"Tanggal berapa sekarang?"
"2 Agustus." Jawabku. Apa yang salah dengan 2 Agustus?
"Dan..." Papa tersenyum simpul padaku.
Dan... Apa?
"Bukankah kau ulang tahun?" Om Rafli memberi bocoran. Sementara mama dan papa berdesis sambil menyenggol-nyenggol pundak Om Rafli.
"Oh? Eh? Ah? Ohiya!!"
Aku menepuk jidatku. Hahaha... Rupanya hari ini aku ultah! Tapi kenapa aku bisa lupa? Lalu, aku langsung memeluk mereka semua.
"Makasih, ma, pa, om..." Kataku.
Mama, papa dan Om Rafli tersenyum lalu mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya.
"Tebak apa isinya!" Ujar Mama, papa dan Om Rafli bersamaan.
"Um... Mama pasti ngado aku krayon yang kuinginkann kemarin, lalu papa... Novel fiksi dan Om Raafli pasti boneka beruang, ya kan?" Tebakku.
Sejenak, mama papa dan om Rafli terdiam dan pucat. Sudah kuduga, jawabanku pasti benar!
"Kok tahu?"
"Kemarin aku ngintip kalian waktu mbungkus kadoku!" Jawabku lantas tertawa. Yang lain juga ikut tertawa.
Setelah puas tertawa, kami segera memakan hidangan dan berdoa. Lalu kami emngadakan game dan hal seru lainya!
Hari ini ulang tahunku yang terbaik!

Jumat, 15 Juli 2011

Now I know, be your self

Hari ini, aku mau bilang sama kalian temen-temenku.
Kalian pasti penasaran, kenapa tadi aku diam, anteng, dan nggak ngomong? Hm.. Aku bocorin jawabanya.
Kamu tahu, kita atau aku, sudah kelas enam. Kata guru-guru, kelas enam itu kelas yang berat jika nggak belajar dengan baik. Aku tahu itu, tapi aku nggak ngerti.
Dan akhirnya, tiba-tiba aku mutusin. Aku harus jadi zulfa atau nisrina yang pintar. Atau jadi putri yang banyak temanya. Atau... Jadi aku sendiri? Akh, gak keren.
Terus, aku nggak tahu tiba-tiba aku jadi ingin diam terus. Mikirin. Enaknya aku jadi siapa? Mau jadi apa??
Akhirnya, aku malah bikin temen-temen jadi susah. Padahal, aku cuma pingin bertapa. Ternyata gak bisa... Wah wah...
Dan, ini jawabanya. Setelah basa-basi sebentar.
Aku malu sama diriku sendiri. Aku ngerasa gak pantas punya temen yang baik kayak kalian. Intinya, aku malu-malu kucing. Aku ngerasa sering dicuekin sama kalian. Tapi, enggak. Kalian peduli. Maaf ya semua...., maaf ya yang tadi, aku bikin kalian jadi... Mm, susah.
Dan, malam ini, aku tiba-tiba sadar. Buat apa aku diem, bertapa. Kalau aku sudah tau jawabanya. mamaku sering bilang. Pede. Hahaha,... Tadi pikiranku lagi melayang jauh. Jadinya aku nggak bisa mikir deh...
Oh iya, aku mau bilang sama kalian, temen-temenku. Sahabat-sahabatku. Thanks very much. I hope we can friends forever.
Naaah, sekarang kalian tahu jawabanya kan? Kalau nggak ngerti, kalian bisa kontak aku. Sebenarnya aku sering mikir kayak gini, tapi nggak tahu, kayaknya ini paling parah.
Tapi, aku ngerti sekarang. Aku harus jadi diriku sendiri. Nilna yang menurut kalian. Aku nggak mau jadi zulfa, nisrina, putri, nauma, julia, kiki.... dll... Pokoknya, my self is my self!!

Senin, 11 Juli 2011

Rani, the next victim (story 5)

Aku menatap keluar jendela dengan lesu. Sambil menghela nafas aku menaruh kepalaku di meja. Hari ini aku capek sekali, capek karena keadaanku. Di rumah, dimarahi. Di sekolah, diejek. Di mana-mana, aku selalu tidak diperhatikan.
Akhir-akhir ini, aku jarang ketemu dengan Rani, teman pertamaku disini. Aku pernah bertemu dengan teman lamaku dulu, tapi mereka seperti tidak mengenalku. Kusapa, mereka tetap asik ngobrol. Haah, aku benar-benar nggak dianggap.
Tiba-tiba... Plak!
Aku dilempari sesuatu oleh seseorang. Penghapus. Dan ada tulisanya: Ini Rani, tolong datang kerumahku ya, ada disebelah kanan rumahmu.
Hah? Rumah Rani ada di sebelah kanan rumahku? Kenapa aku tidak tahu?
Aku menyimpan penghapus itu di sakuku. Nanti pulang sekolah aku mau ke rumahnya walau aku harus bersiap dimarahi ibu tiriku karena tidak pulang tepat waktu.
Pulang sekolah, aku menenteng tasku yangs udah sebagian robek ke kompleks rumahku. Lalu aku menuju rumah Rani, melewati pagar rumahku.
Sesampai di rumah Rani, rumahnya kelihatan sepi. Tak ada orang. Tapi pagarnya sedikit terbuka dan pintunya tidak terkunci.
Aku langsung masuk kedalam rumah itu. Gelap. Untung aku menemukan senter didepan pagar rumah Rani. Jadinya aku masih bisa melihat.
Didalam rumah itu aku nggak menemukan apa-apa. Saat aku hendak membuka pintu untuk ekluar. Pintinuya terkunci!
"A.. Apa?? Tidaak, tolong!! Seseorang, siapa saja!!" Teriakku menggedor-gedor pintu. "Bukaaa!"
"Percuma kau teriak, tak akan ada yang menolong." Sahut seseorang. Nessie!
"Nessie, apa maksudmu? Aku tak melakukan apa-apa!"
"Bukan kamu, tapi temanmu!"
Aku kaget. "Siapa?"
"Huh, Rani..."
Rani?! Aku langsung berlari menuju sebuah kamar. Disana ada Rani diikat tubuhnya dan mulutnya dilapisi selotip.
"Rani!" Aku berusaha melepas selotip di mulut Rani. "Kamu kenapa Rani?"
Rani tak bisa menjawab karena mulutnya ditutupi selotip bewarna hitam.  Tapi dia malah makin lemas. Aku hampir kehabisan akal. Untungnya, ada gunting disebelahku.
Aku langsung mengambil gunting itu dan menggunakanya untuk melepas tali yang menjerat tubuh Rani. Setelah lepas, Rani melepas selotip itu sendiri.
"Ahh, terima kasih... Kenapa kau tahu aku ada disini?" Tanyanya sambil memungut seutas tali.
"Ehh.. Bukanya kamu yang mengundangku kesini? Tadi ada penghapus yang tulisanya darimu, aku disuruh datang kerumahmu?" Aku balik bertanya dengan heran.
"Benarkah? Bukan aku kok!" Sahut Rani.
Aku berpikir sejenak. Siapa yang merencanakan ini? Siapa yang menyekap Rani? tapi setelah kupikir agak lama, mungkin ini... Perbuatan Nessie!

Minggu, 10 Juli 2011

Mall time!

Aku barusan mbuka blogku. Lalu buka fb. Belum sempat main pico, tiba-tiba adikku manggil.
"Mbak nil, ke matos!!" Serunya ceria lalu menghambur kearahku.
"Duuh, iya iya tau!" Gerutuku tanpa mengalihkan pandanganku kearahnya.
"Ayo, mbak nil, ganti bajuuu!" Seru adikku lagi. Aku melengos lalu meneruskan blogging. Nyari-nyari header baru. Biar blog tambah bagus.
Tapi, adikku nggak bisa nunggu, dia ngambek yang akhirnya aku ganti baju juga. Habis ganti baju, aku fban bentar dan langsung matiin laptop. Lalu siap-siap berangkat. Sebenernya pas itu aku lagi males keluar, asikan bikin posting. Hhhhh....
                           
Pas udah sampe disana, nggak begitu ramai. Biasanya, hari minggu penuh sesak banget parkirnya sampai-sampai, tingkat sepuluh penuh! Wuooowh....
Aku n keluargaku udah ada dalem mall, pertama, abi sama mamaku mau lihat-lihat karpet buat mushalla rumahku. Aslinya aku mau lihat-lihat baju bentar. Nggak beli sih, cuma lihat aja.. Buat fashion icon-nya tokoh komikku. hehehe...
Pas mama tanya-tanya sama penjualnya aku sama adikku bengong, nggak ngerti apa yang mereka bicarain. Alhasil, aku sama adikku lihat-lihat karpet yang lagi dipajang.
Lalu, abiku tanya harga karpetnya. Pas dijawab, aku melotot dalam hati. "Empat juta, tapi diskon 40 persen." Jawab penjaga tokonya. Apaaaaaa? Karpet yang ukuranya nggak begitu gede, empat juta??!
Abi sama mamaku kelihatan mikir-mikir lalu mereka bilang: "Mungkin besok saya kesini lagi, saya nggak tahu ukuran mushalla saya."
Terus, aku sama mama, abi dan nano (adikku) keluar dari toko itu. Kasihan juga sama penjaga tokonya, udah mbuka banyak karpet tapi ternyata nggak jadi beli, wah wah wah...
Terus, nano tiba-tiba ngerengek minta belikan jam tangan. Awalnya mama mbolehin, ternyata setelah keliling-keliling, ukuranya nggak ada yang pas sama tanganya nano. Akhirnya, nano ngambek. Terus mama marah sama nano dan pas jalan, mama cuma nggandeng aku aja, waduh...
Gara-gara nano ngambek, abiku nawarin nano sama aku buat beli roti di bread story, yang katanya roti disitu mahal-mahal. Tapi gak papa, toh cuma sekali-kali aja.
Belum sampai tokonya, wangi roti yang lagi dipanggang jelas banget lagi jalan-jalan di depan hidungku. Baunya menggiurkan, harum-harum manis gimanaaa gitu.
Pas udah sampai rotinya, waaaw.... Terpesona. Banyak rotinya, kelihatan enak-enak. Dan masih hangat. Wuuuuw, wuuuuuwenak deh! Tapi, aku kedengeran katrok banget ya... Heheheh..
Aku milih roti rasa blueberry, nano beli cake strawberry cheese, dan ortuku, pilih cupcake dan roti yang nggak aku tau namanya, tapi yang je;as, bahan utamanya keju.
Aku ngelihat nota roti yang barusan kubeli tadi. Totalnya. 41.000! Empat roti untuk empat puluh satu ribu. Wahaha... Beruntung banget, masih bisa beli roti mahal kayak gini.
Oya, back to the story...
Habis beli roti, aku nggak tau asal-usulnya kenapa tiba-tiba mama masuk ke toko yang isinya barang-barang yang menurutku serba girly dan semuanya biasa dipakai buat para cewek feminim. Mulai dari cashing hape lucu, dompet, bandana yang imut banget dan penutup telinga musim dingin yang padahal, di Indonesia nggak ada musim dingin.
Dan waktu aku lihat ke kasirnya, para pegawainya semua cewek dan pake seragam SMP khas jepang dengan warna dominan pink dan hitam, dan salah satu dari pegawainya itu juga pake bando pink yang kawaii. Waah, pokoknya cocok deh buat si cewek girly.
Habis ke toko itu, (aku gak beli apa-apa) aku sama keluargaku ke toko buku. Aha, inilah bagian yang paling kusuka! Habis aku kan book lover sejati!
Pas mau masuk gramedia ada mbak tinggi banget, kurus dan oake kerudung. Car jalanya kayak model, ujung kerudung sama jaketnya goyang-goyang gitu. Haha... Udah di dalem gramedia, aku langsung ngelincir dhewe. Aku ke bagian komik-komik. Aku pilih komik tentang hewan. Aku tunjukin buku pilihanku ke abi. Tapi abiku bilang nggak usah. Katanya tulisanya kecil, nanti mataku minusnya nambah deh. Aslinya aku agak sebel juga, toh aku bacanya gak deket-deket. Tapi gakpalah demi kesehatan mataku. ^_^
Habis itu aku sama keluargaku ke hipermart buat beli buah. Rencananya cuma beli buah doang, tapi ternyata nggak kesampaian. Malah beli macam-macam, tissue, yogurt, roti (lagi), minuman dan lain-lain...
Dan hari ini, kas keluargaku banyak terkikis. Tapi ini kan nggak rutin.. Ingat ya, hemat pangkal kaya! Tapi jangan terlalu hemat, itu sih bukan hemat lagi tapi pelit!