Sabtu, 27 Agustus 2011

Foto-foto kocak pemain OVJ

Wahahaa...
Aku akui nih, OVJ emang lucu banget! Bukan cuma di TV, di mbah google mereka juga gokil abez... Nih, aku nemuin foto-foto mereka yang insya allah bikin kalian ketawa, tapi kalau nggak ketawa juga gak papa kok...
Kutunjukin yaa

Wew, superman! Ototnya gede-gede ya! Weits, tapi yang ini beda.. bukan superman tapi SULE-MAN!


Beibeh, beibeh, beibeh... Ooo.... Pasti yang nyanyi Justin Bieber deh... Hah, kok mukanya Justin beda sih? Oh.. Pantesan, sule beiber....









Naaaahh, ketawa nggak kalian? Kalo aku sih.... Pas pertama kali liat ketawa, tapi sekarang dah enggak lagi....
Udah, segini dulu aja, ntar kalo aku nemu lagi kupost yah! Moga kalian terhibur! 

Rabu, 24 Agustus 2011

Bosend deeh...

Gimana nggak bosen!!!
Aku ini ya, selama Ramadhan, kerjaanya di rumaaah terus! Paling-paling keluar rumah cuma... berangkat sekolah... sepedahan... itupun cuma di sekitar-sekitar rumah aja... terus... nganterin takjil ke tetangga, habis itu, dua kali ngumpul di rumah temen buat bukber, udah, itu doang! Tahu alasan kenapa aku nggak keluar rumah?
Gini, alasan pertama: takut nyium bau kue atau masakan, nanti nekat mokel deh..!
alasan kedua: nanti capek, akhirnya, ya... mokel.
alasan ketiga: males.
alasan keempat: nggak di bolehin ortu
yah... gitu deh, kemarin aja waktu mau ke rumah putri, aku nggak boleh. Katanya repot, gak ada yang jemput, nggak tahu rumahnya, de el el.. padahal aku pengen! Tapi, apa boleh buat, sekali nggak boleh ya tetep nggak boleh..!
Dan, di rumah paling aku cuma ngapain, ini nih daftar kegiatanku:
*bangun sahur
*sholat subuh
*main laptop, ngurus blog
*mandi
*main laptop lagi
*main harvest moon
*sholat duhur
*kadang main dulu
*shalat ashar (tapi, kadang telat mpe mau maghrib, tapi sekarang nggak gitu lagi)
*tidur siang sampe mau maghrib
*bangun, langsung mandi
*nunggu buka
*adzan maghrib, buak puasa
*shalat maghrib
*nonton tv bentar
*shalat isya' plus terawih
*tidur mpe besoknya
Ini terus berulang dari hari kehari. Bosen kan?? Apalagi kalau pas nggak sekolah aias libur. Tambah bosen lho! Sumber ketawaku dan sebagian besar dari temen-temenku di skul... kalo libur, wah sepi!
Dan... semuwanya... apa nie yang harus kulakuin selain yang ada diatas... tolong kasih jawaban ya please...! Ayo sebelum telat Ramadhanya! Tapi, kalo setelah Ramadhan juga boleh kan buat isi kegiatan..

Cacar air memisahkanku dari saudaraku

Aku bingung melihat orang tuaku datang menjemputku ke sekolah dengan membawa nano. Tak biasanya seperti itu. Biasanya yang menjemput hanya satu orang. Mama, abi, atau omku.
Aku terpaksa mengucapkan sampai besok pada teman-temanku. Selesai melambai bak artis, aku menghampiri sepeda motor milik orang tuaku. Dan memperhatikan apa yang ada.
"Aku duduk dimana?" Tanyaku, melihat jok sepeda sudah penuh.
"Di depan." Jawab mamaku. Hah? Di depan..? Oh ow...
Aku yang sudah menginjak usia sepuluh tahun dan duduk di kelas 6 SD ini, bagaimana tak malu kalau harus duduk di jok depan sepedah motor. Kelihatan gak pantas kan.. Sudah setinggi dan sebesar ini..
Teman-temanku yang melihatku menaiki motor di depan tertawa.
"Ojo ngguyu!!" Teriakku. Bukanya berhenti, mereka tambah tertawa lagi.
Selama perjalanan, aku menyimpan malu ketika lewat di depan orang lain.
Aku nggak tahu kenapa, tapi abi memarkir sepedanya di sebuah rumah bercat putih. Atau tepatnya, tempat praktik dokter.
"Kenapa bi?" Tanyaku lagi.
"Nano sakit cacar." Jawab mama.
Cacar?
Oh, aku tahu. Kemarin memang nano main ke rumah temenya yang lagi sakit cacar. Jadinya, mungkin ketularan.
"Tutup." Ujar abi. "Katanya di gang 4."
"Yawes, ayo kesana!"
Aku naik lagi di jok depan. Motor melaju agak pelan. Setelah sampai di tempat tujuan, kami turun. Aku lega juga. habis sempit sih!
Nano di periksa sementaraaku duduk-duduk diatas kursi.
Tak lama, sudah selesai. Kami pulang ke rumah dan aku di peringatkan mama untuk rajin minum vitamin. Yah, aku agak malas juga.
Pertama, aku biasa-biasa aja sama nano. Tetep main bareng.
Hari-hari berlalu, belum ada tanda-tanda aku ketularan cacrnya nano.
Terus, kira-kira seminggu kemudian. Mama bilang, mudiknya ke kalimantan. Ke rumah saudaranya mbahkungku.
Aku yang belum pernah ke kalimantan, kontan seneng banget!! Pasti seru dhe di sana!!
Tapi, aku nggak ada pikiran, kalau aku ketularan cacar, batal deh ke Kalimantanya. Sampai akhirnya mama ngingetkan aku lagi.
"Jangan deket-deket nano lho mbak nil.. Nanti ketularan mboh lho ya.."
Aku mendadak kaget dan ngerasa pucat. iya juga.. kalau aku sakit cacar. bisa-bisa lebaran aku cuma di rumah tanpa kemana-mana. Minum obat. Dan tidur.
Hah?
Sejak itu, aku jaga jarak banget sama nano. Sebenernya aku kesepian. Soalnya temenku di rumah kan cuma nano. Jadinya ya... hmm...
Ya Allah, semoga aku nggak ketularan nano.. aku pingin main sama nano lagi.. tapi aku juga pingin ke kalimantan...

Senin, 22 Agustus 2011

happily ever after, my ending (story 6)

Aku berusaha membuka pintu itu bersama Rani sekuat tenaga. Kami sudah terkurung disini sekitar setengah hari dengan perut keroncongan dan tanpa penerangan karena baterai senter telah habis.
Kami berdua saling berpandangan di tengah gelapnya ruangan itu. Berharap seseorang akan membuka pintu dan tersenyum melihat kehadiran kami di hadapanya.
Dan, rupanya terjadi!
"Ibu..!" Seruku dalam hati ketika melihat wajah pahlawanku dan Rani.
"Jensen..??" Pekik ibu sambil menatap wajahku. Kemudian beliau memelukku. "Kukira kau hilang nak.."
Aku kaget dengan perilaku ibu tiriku. Selama ini, ibu tak pernah memelukku atau menghawatirkanku.
"I.. Ibu.. kenapa ibu disini?" Tanyaku pelan. Beliau memegang tanganku dan mengeluarkan air mata.
"Maafkan ibu ya nak.." Ujar ibu penuh perasaan. Aku semakin bingung sementara Rani tersenyum.
"Tante, makasih sudah di bukakan pintu ya!" Kata Rani. Ibuku mengusap air matanya lalu menoleh kearahku.
"Temanmu?" Tanya ibu. Aku mengangguk cepat dan menarik tangan Rani agar dia berada di sampingku. "Namanya Rani."
"Oh, salam kenal Rani." Ibu menjabat tangan Rani. "Nah, nak.. Ayo kita pulang. Ibu memasak sop ayam kaldu kesukaanmu. Rani, kau mau ikut?"
Rani terdiam sebentar. "Eng, iya.."
Kami berjalan melewati terotoar yang sudah sangat sepi. Lampu jalan yang hanya berjumlah dua buah menerangi jalan kami hingga sampai di rumah.
"Kami pulang.." Seru ibu diikuti aku dan Rani.
Di meja makan terdapat ayah, kakak-kakak tiriku, dan... seseorang. Aku tak tahu siapa karena orang itu mengenakan topi yang menutupi wajah.
Aku dan Rani duduk bersebelahan tepat di depan orang misterius tadi.
"Jensen, ibu dan ayah tahu, hari ini hari ulang tahunmu." Ayah membuka pembicaraan. "Dan.. Kami telah menyiapkan kejutan spesial untukmu."
"Apa yah?" Tanyaku penasaran. Ibu menepuk pundak orang misterius tadi. Orang itu mengangkat wajahnya dan, rupanya... itu ibuku! Ibu kandungku!
"Ibu!!" Teriakku langsung berdiri dari tempat dudukku dan berlari kearah wanita berparas cantik tersebut.
"Ibu..." Aku tak sadar air mataku merembes. "Bukanya ibu udah tiada? kenapa hidup lagi..?"
"Ibu tidak mati nak.. Tapi ayahmu..." Ujar ibu. "Ibu bersembunyi di bawah meja... Dan ibu selamat.."
"Hik, hik, huwaaaaaa...!! Ibuuu!!" Tangisku kencang.

Dua hari berlalu...
Aku kembali ke sekolah. Nessie tiba-tiba menghampiri mejaku dan menaruh secarik kertas yang dilipat.
"Bacalah." Pesanya sebelum pergi. Aku cuma bisa tersenyum dan membuka kertas itu. Isinya, tulisan-tulisan....
Untuk Jensen
Maaf ya, aku sering mengejekmu bahkan mem-bullymu. Kumohon maafkan aku ya.. aku benar-benar merasa bersalah. Kemarin aku tidak bisa tidur karena memikirkan keadaanmu dan Rani. Aku senang ternyata kau baik-baik saja. Aku kirim maaf untuk Rani
Salam Nessie
Aku langsung berlari ke meja Rani dan menyerahkan surat Nessie. Rani tersenyum dan mengucapkan kalimat yang kupikirkan.
"Aku sudah memaafkanmu Nessie!"
"Ya.. Teriamakasih.." Ujar Nessie malu-malu. "Aku ingin menjadi teman kalian."
"Tentu saja!"
Kami lalu tertawa bersama dan saling bercanda.
Well, aku sudah memulai hidup bahagiaku. Teman yang banyak. Keluarga, dan tentu saja, kebahagiaan-kebahagiaan lain yang pasti akan kuingat.
Ini kisahku.
Apa kisahmu?
(End of god please hear my prayer (story 1), masih berlanjut (story 2), penindasan di sekolah (story 3), finally I have a friend (story 4), Rani the next victim (story 5)
                                                                The end

Jumat, 19 Agustus 2011

untitled

Aku tahu, seharusnya aku harus lebih mengerti. Hm.. Yah, saat itu egoku sedang memuncak. sungguh, aku tak bisa menahan amarahku. Kini, aku menyesal, sedih dan... merasa bersalah tentunya.
Apa yang kubicarakan? Ah, aku bicara tentang adikku. Ini baru kualami beberapa menit sebelum aku menulis posting ini... whatever. itu tak penting.
Sepulang sekolah, aku menyempatkan diri untuk membuat komik. Lalu aku mengerjakanya di kamar. Seperempat perjalanan, nano, adikku, masuk.
"Mbak nil, kok buku ini punya dua?" tanyanya sambil mengacungkan sebuah buku tulis warna kuning.
"Oh, itu emang aku belinya banyak.." Jawabku.
"Minta ya?" Pintanya.
"Yawes." Aku kembali menggambar.
Tak lama kemudian, nano masuk lagi dan membawa bukuku yang sudah kuberikan padanya.
"Lho, pensilku mana?" Tanyaku mencari pensil diatas kasur. Aku yakin tadi kutaruh disitu. Sementara nano, diam saja. Lalu aku melihat benda panjang warna hijau dan sedikit silver. Pensilku!
"Lhoooo.. pensilku lho nooo..." Aku berusaha mengambil pensil itu dari tanganya.
"Haaaahhh..."
"Pinjemo punyaku yang di tas! Yang warna pink!" Ujarku.
"Pink mana?"
"Duh.. Ini lho!" Aku menuju ke tasku dan mencari pensil yang kumaksud. Tapi aku malah mengambil dua pensil. Hitam dan pink.
"Nih." Nano tersenyum lalu mengambil salah satu pensilnya. kalau taks alah, dia memilih pensil hitam.
Lagi-lagi. Rupanya isi pensilnya habis.
"Yah.. habis mbak nil!"
"Oh, aku punya isi." Aku kembali ke tasku dan mencari isi pensil yang wadahnya bewarna coklat. Sebenarnya, itu isi pensil temuanku. Aku temukan di musala rumahku kemarin malam.
Aku mengambilkan satu batang isi pensil kepada Nano. Lalu kembali menggambar.
"Mbak nil, ajari nggambar.." Nano mengguncang bahuku satu kali.
"Ntar.." Sahutku konsentrasi dengan lembar komikku dan pensil.
"mbak nill... ajariin.." Kini goncanganya makin keras.
"Nanti nanti..."
"Mbak nil!!"
"Sek thalaa..."
Breekk!!
Seketika, nano merobek salah satu halaman komikku. Aku terdiam sejenak lalu menoleh kepada Nano.
"Lho noo!! Aku wes bikin susah-susah lhoo!!" Marahku. Aku menggoyang-goyangkan tubuhnya kedepan dan kebelakang dengan keras. Lalu aku memukulnya. Saat aku memukul Nano rasanya... hh, susah di jelaskan. pokoknya, habis mukul, aku langsung merasa bersalah.
Tapi.. Aku malah mendorong tubuh nano. Untung dia tak jatuh. Tapi... Aku langsung menaruh kepalaku diatas kasur dan memeluknya dengan tangan.
"Aku kan udah bikin susah-susah!!" Teriakku. Nano menangis dan berlari keluar. Menghampiri mama.
Aku masih diam di tempatku.
"Kenapa sih...??" Tanya mamaku begitu melihat Nano menangis.
"NANO ITU LHO MA!! NYOBEK KOMIKKKU! PADAHAL AKU UDAH BIKIN SUSAH-SUSAH!!" Bentakku keras. Jujur, aku tak mau membentak-bentak seperti itu. Apa boleh buat, aku terbawa emosi.
Aku berlari kembali ke kamar dan mengunci diri. Aku membawa laptop ke dalam kamar dan membuat posting ini.
Yah... Seharusnya aku memang harus mengerti. Aku tahu, seharusnya tadi aku mengajari nano dulu. Kalau kulakukan, pasti takkan seperti ini.
Maafkan kakakmu ini ya, no.


Rabu, 17 Agustus 2011

Fashion icon??

Jujur aja, aku cuma iseng bikin post ini, sebenarnya sudah kepikir dari dulu nih, aku mau bikin post tentang FASHION.
Yaah, aku emang nggak punya bakat di bidang rancang baju atau mode tapi coba dulu deh!
Fashion #1:
Flower print dress selutut dipadu cardigan warna gelap. Aku sebut ini: spring style. Dan, jika kalian muslim, tambahkan saja kerudung dan celana jeans panjang. warnanya harus senada ya! (jeans warna abu-abu)
Fashion#2:
Kemeja kotak-kotak dan celana pensil. Lalu pakai belt yang motif kulit ular. Ini namanya: casual style. kalau muslim, tinggal pakai kerudung putih. Jadi deh!
Fashion#3:
Kaos warna pink polkadot dibalut jaket hitam yang resletingnya hanya ditutup setengah. Jangan lupa pakai celana balon warna cokelat. Name: just simple sweet.
Fashion#4:
T-shirt hitam dengan gambar grafiti dan rok panjang garis-garis hitam putih. Aku beri nama: black or white.
Fashion#5:
Hemh, ini fashion khusus muslimah. Maxi dress hijau tua dengan kerut di tangan dan motif sulur-suluran di bagian bawah rok. dipadu dengan kerudung kain hijau muda. Ini namanya: muslim green life.
Yah, segini dulu aja deh, kapan-kapan mungkin kalau ada waktu ku post yang lain. okeee? oke deeeeh.... Hehe, yang diatas ini style-style kesukaanku lho, kalo bikin komik kebanyakan bajunya model diatas!

Makasih tumpangan sajadahnya...

Kiki, Hanin, Naura.... Hem,, maaf ya... aku ngerepotin kalian. Setiap hari gabung sajadah. Maaf yaaaaa..... huhuhu.....
Terus makasih juga, udah minjemin sajadahnya.. makasih yaaa, aku serius niih! Habis itu, habis itu... MAKASIH BANGET YA, MY BESTFRIENDSS!!! Atas sajadahnyaaa!

Selasa, 16 Agustus 2011

Agustusan waktu puasaaaa..?

Tanggal tujuh belas Agustus identik banghet sama yang namanya lomba. Balap karung, panjat pinang, makan kerupuk... dan kawan-kawan.
Tapi, agustusan tahun ini, kayaknya nggak ada lomba-lomba kayak gitu. Lagian, kan puasa. Nanti capek, resikonya, anak kecil jadi banyak yang mokel (makan disengaja waktu puasa).
Hem... terus gimana nih... mau ngapain ya.. enaknya... tolong tipsnya ya, pembaca!

Sabtu, 13 Agustus 2011

Harvest moon..... dan keajaiban sedekah


"Aku mau harvest moon..." Gumamku dalam hati dengan  perasaan SANGAT INGIN. Memang benar, aku baru pertama main game ini langsung ketagihan.. Mau gimana lagi, gamenya emang bagus sih!! Bercocok tanam, main ke hutan, berendam, ngobrol ma orang-orang, pas itu aku kepengen liat fireworks display, tapi...... Eng, baca aja dulu!
Dulu, ini kayaknya udah dulu banget, omku punya psp dan ada game harvest moon-nya. Aku penasaran dan akhirnya main itu. Sejak pertama, aku kepincut banget! Dalam sehari bisa berkali-kali main game nya, bahkan, pspnya kubawa ke kamar mandi. Kusembunyiin di balik handuk. wahahah...
Dan... Malapetaka terjadi. (wawh,) game harvest moon-nya di hapus omku! Whuaaaaahh... Aku ingin nangis tapi berusaha nggak nangis.
Aku terpukul. Waktu itu, aku lagi gambar. Tiba-tiba mood ku langsung menurun drastis.
Kenapa ini terjadi padaku? Padahal bentar lagi ada fireworks display.... Pikirku.
Berbulan-bulan berlalu.
Aku masih agak ingin main game favoritku itu lagi. Tapi mungkin... never.
Di sekolah, pondok Ramadhan, miss Tatik nyuruh kami untuk menyumbangkan semua uang kami untuk diberikan kepada seorang anak yang kepalanya terkena cairan... cairan... pokoknya cairan deh! Yang jelas, pasti cairan berbahaya.
Akhirnya, aku menyumbangkan semua uangku. Dan kami pun berdoa dan pulang. Setelah sampai di rumah, mabek (omku yang ngehapus harvest moon) bilang ke aku, kalau mabek download game harvest moon!
Hatiku sekejab langsung berbunga-bunga. Aku serasa melayang di angkasa dengan bebas. Harvest moon-nya kembali!
Aku beraorak-sorak sambil mengambil handuk. "Yeeee, yeeee, makasih Ya Allah! Mungkin ini janjimu terhadap orang yang memberi sedekah, mendapat ganjaraaan!"
Sebenarnya, ini tak sepenuhnya tentang harvest moon, tapi... ini tentang manfaat sedekah. Aku sudah membuktikanya! Sekarang, tinggal kalian, coba dan buktikan!

Kamis, 04 Agustus 2011

Friends forever 3

Ahaaaaa! Kelas 6 berjalan juga!! Aku lega, kukira, jika aku, Pita, Juliet, dan teman-temanku di kelas 5 lalu, berpisah oleh kelas yang berbeda, kukira kami tak akan main bareng lagi.. Ternyata enggak, kami masih sering istirahat bareng dan guyon-guyon.


Hehe, aku sengaja dan iseng mbuat gambar diatas. Maaf ya kalo kayak gambar anak TK?. hahaa...
Terus, to the point aja. Bentar lagi, satu tahun lagi, kami, yang ada di gambar itu bakal lulus. Dan nggak ketemu lagi. Mungkin ketemu sih, tapi bisa saja nggak seakrab dulu. Aku sering ngelamun mikirin itu. Rasanya gimana ya.. Ada rasa kehilangan yang besar. Pingin nangis terus.
Dan, aku mau bilang sama kalian. Pu3, hanin, Julia, Naura, Tasya, Kiki, Nisrina, kalau sudah lulus, jangan lupakan aku ya! Dan pastinya, aku nggak akan ngelupain kalian! Mana mungkin aku bisa, hilangin kalian dari otak aku begitu aja. No way, deh...
Terus, jangan lupa juga, tuker nomor telpon, dan buka blog satu sama lain. Soalnya, itu kan perantara kita biar tetep bersatu. (Cieeh??)....
Oh iya, sampai lupa. Aku nemuin motto yang pas buat kita, kayak di film bratz. Motonya:
BFF
"Best Friend Forever!!"

Rabu, 03 Agustus 2011

Jiwa bebas kelinciku

"Boy, mau keluar nggak?" Tanyaku pada seekor kelinci yang berbulu putih totol-totol hitam cokelat. Aku tetap menanyainya walau aku tahu, Boy tak akan menjawab pertanyaanku.
Setiap pertanyaanku kepada Boy kupikir jawabanya iya. Apa boleh buat, Boy kan tak bisa ngomong.
Dan hari ini, maksudku, kemarin-kemarin aku mengajak Boy keluar dan aku merasa Boy telah mendapat kejayaanya. Hidup sebagai seekor kelinci liar. Yang berlari kesana kemari, mencari makan sendiri dan menggaruk tanah yang sungguh merepotkanku karena aku harus membersihkanya sebelum abi mengomelku.
Langsung saja, di postingku kali ini, aku ingin bercerita tentang tingkah kelinciku waktu kukeluarkan dalam kandang.
Oh, sebelum itu, aku mau liatin foto-fotonya dulu ya! Hehehe...
Ini nggak tahu Boy lagi ngapain tapi dia kayak ngeliat ke balik pager. Eh, bukan pager sih, tapi tempat duduk teras. Gayanya pas itu lucu, jadi kufoto dan gini hasilnya.
Lalu, ini dia. Boy waktu kukeluarin di taman rumahku. Dia kelihatan seneng banget dan loncat-loncat. Kalo udah gitu, dia pasti sulit masukinya ke kandang. Waktu mau aku masukin, dia kayak sedih gitu, aku terlena.... Heheheh?? Majikan dikalahkan peliharaanya.
Dan ini, dia kaget waktu aku nggesekin sandal ke aspal. Dia jadi waspada dan kupingnya ngangkat. Iiiiihh.... Imut banget mukanya!!
Eh, kembali lagi ke ceritanya!
Pagi-pagi, kalau nggak salah pas puasa hari kedua, aku ngeluarin Boy dari kandang. Waktu itu mobilnya masih diparkir di teras, maksudku garasi dan Boy suka sembunyi disana. Awalnya kupikir nggak papa, toh nanti juga dia keluar-keluar sendiri.
Habis itu, udah agak siangan dikit. Abiku mau ngeluarin mobil. Tapi Boy lagi dibawah mobil. Terus aku ngelarang abiku buat ngeluarin mobil dulu, soalnya aku mau nyundul Boy keluar dari bawah mobil. Tapi Boy bandel banget! Dia nggak mau keluar. Aku, Nano sama Abi udah berusaha ngeluarin dengan cara disundul-sundul pake sapu. Boy masih keukeuh aja.
Akirnya, aku nggak tahu gimana caranya Boy mau keluar tapi, dia keluar juga. Abiku langsung ngeluarin mobilnya dengan cepet biar si Boy nggak ngumpet di bawah mobil lagi. Habis, kalau Boy dibiarin di bawah mobil nanti dia kan bisa keterak dan... Mati.
Boy kugendong dan kudeketin ke pintu kandangnya.
"Ayoo masuk!" Seruku. Tapi Boy nggak merespon dan malah memperhatikan dari atas kandangnya. Aku tahu, pasti dia lagi ngeliat taman. Boy memang suka main di taman. Aku angsung ndorong Boy masuk kandangnya, Ksian juga sih, dia berdiri-berrdiri begitu pintu kandangnya kututup.
Maaf ya Boy, inilah kekurangan tinggal di perumahan. Kamu nggak bisa merasakan jiwa bebasmu yang sebenarnya....

Selasa, 02 Agustus 2011

surprise for santi

"Santi, besok jangan lupa ya!" Caca mengingatkanku.
"Ya, ya, ya.... Nggak akan lupa kok!" Sahutku sambil berlalu. "Jangan kerjakan tanpa kehadiranku!"
"Okey boss! Siiip, jam dua! Ingat lhooo!" Teriak Caca dari kejauhan.
"Iyaaaaaaaaa, tuan putri! Tadi aku kan sudah bilang iya!" Seruku agak jengkel. Aku langsung berlari kearah rumahku. Pagarnya terkunci.
"Yaah.. kok dikunci, ayaaah! Buka dong!!" Aku memencet bel. Tak lama kemudian, muncul seseorang mengenakan baju putih. Kupikir itu ayahku. Tapi bukan!
Seett!!
Orang itu tiba-tiba menggendongku dan membawaku lari. Aku hendak berteriak tapi orang itu menutup mulutku. Dan tangan orang itu sangat wangi!
Orang itu berlari sangat kencang sehingga aku tidak berani untuk lolos. Kami melewati jalan yang sepi sekali.
Aku tiba-tiba dimasukkan ke dalam tong sampah. Dan orang itu pergi. Badanku jadi bau dan kotor terkena tumpukan sampah. Huh...
Aku berusaha bangun dari tong sampah itu. Pertama, aku berusaha menjatuhkan tong sampah itu agar aku bisa turun. Tapi, jatuhnya tong sampah itu malah kearah tembok, alhasil aku kebentuk dan tong itu kembali ke posisi semula.
Sesudah cara satu gagal, aku mencoba cara kedua. Dan... Berhasssiiil!
Aku berdiri tegak dan membersihkan wajah, tubuh dan tasnya yang berlapis sampah beraneka ragam.
Aku mencoba mencari jalan pulang. Tapi gang yang merupakan jalan keluar tertutup oleh tripleks, jadinya ya... Nggak tahu.
Aku meringkuk disebelah tong sampah seperti gelandangan terlantar. Aduh, melas banget deh...
Tak lama, muncul orang yang tadi menggendongku hingga kesasar disini. Aku langsung meneriakinya. "Hei!! Manusia baju putih! Keluarkan aku dari sini! jangan kira kamu bisa nyulik aku ya!!"
Orang itu cuma tersenyum kecil di balik poninya yang mencapai bawah hidung.
"Hhhh!!" Desahku kesal. Aku kembali meringkuk. Tapi kini aku meringkuk di depan orang itu.
Dengan cekatan, orang itu kembali menggendongku. Aku meraung-raung dan menendang tubuh orang itu. Tapi, dia tidak menyerah.. Malahan dia meloncat-loncati pagar dengan membawaku di punggungnya.
"Aaaaakh! Turunkan akuuu!!" Jeritku. "Tolooong, aku diculiiikk.... Kidnap!!"
Setelah lama berteriak-teriak, yang ternyata tak ada gunanya. Aku memilih diam.
Tiba-tiba aku di jatuhkan diatas rumput. Rumputnya empuk tapi sedikit tajam sehingga pantatku serasa tertusuk jarum kecil.
Aku menengok ke depan. Aku langsung terpana. Kini, aku ada di hamparan rumput luas, penuh bunga-bunga dan terdapat satu pohon besar di tengah. Ditambah sebuah meja panjang yang dilapisi taplah motif kotak-kotak merah putih dan di samping kanan-kiri meja itu terdapat kursi kayu.
Aku berlari kearah kursi itu. Lalu aku duduk. Diatas meja ada berbagai macam makanan.
"Aku lapar," gumamku.
"Makanlah sayang." Sahut seseorang. Aku menoleh dengan kaget. Mama!
"Mama? Papa? Kok disini? Om Rafli juga?" Tanyaku bingung.
"Ingatlah."
Aku menatap wajah mereka satu persatu. Ingat apa? Satu-satunya yang kuingat adalah... Aku diculik.
"Tanggal berapa sekarang?"
"2 Agustus." Jawabku. Apa yang salah dengan 2 Agustus?
"Dan..." Papa tersenyum simpul padaku.
Dan... Apa?
"Bukankah kau ulang tahun?" Om Rafli memberi bocoran. Sementara mama dan papa berdesis sambil menyenggol-nyenggol pundak Om Rafli.
"Oh? Eh? Ah? Ohiya!!"
Aku menepuk jidatku. Hahaha... Rupanya hari ini aku ultah! Tapi kenapa aku bisa lupa? Lalu, aku langsung memeluk mereka semua.
"Makasih, ma, pa, om..." Kataku.
Mama, papa dan Om Rafli tersenyum lalu mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya.
"Tebak apa isinya!" Ujar Mama, papa dan Om Rafli bersamaan.
"Um... Mama pasti ngado aku krayon yang kuinginkann kemarin, lalu papa... Novel fiksi dan Om Raafli pasti boneka beruang, ya kan?" Tebakku.
Sejenak, mama papa dan om Rafli terdiam dan pucat. Sudah kuduga, jawabanku pasti benar!
"Kok tahu?"
"Kemarin aku ngintip kalian waktu mbungkus kadoku!" Jawabku lantas tertawa. Yang lain juga ikut tertawa.
Setelah puas tertawa, kami segera memakan hidangan dan berdoa. Lalu kami emngadakan game dan hal seru lainya!
Hari ini ulang tahunku yang terbaik!