Kamis, 18 Oktober 2012

Seandaiinya kamera itu ada di tanganku....

Kurang sempurna rasanya....
Melihat semua ini terjadi
tanpa diabadikan...


"Aku boleh bawa kamera ke pondok bi???" Pintaku. "Ya? Ya?"
Abi menggeleng berkali-kali. "Tidak penting."
"PENTING!" Aku ngotot. Tapi abi tetap menggeleng, kali ini lebih kuat.
Uuuh... Aku tidak bisa membantah lagi.


kamar ini senyap rasanya. Aku berkali-kali membidik lensa kamera digital lawas ini ke seluruh penjuru kamar. Kufoto lemariku, gantungan bajuku, bahkan tumpukan kaos kaki di sudut ruangan.
Kamera lawas penuh kenangan.
Aku balik lagi melihat foto-foto di kamera itu dari awal, sejak kamera itu pertama kali dibeli oleh abiku. Ingat rasanya, hal pertama yang kufoto ialah bengawan solo di tepi rumah nenekku.
Kamera lawas yang melukiskan semua kejadian.
Saat wisudaku, kuterima raporku. Saat ulang tahunku, tampak aku sedang membuka kado, membawa kue tart. Saat darmawisata, dan saat semuanya....

"Mama aku ingin bawa kamera." Kataku.
"Ha?" Mama menatapku aneh.
Dulu abi pernah bilang mau belikan aku kamera LSR untuk footografi. Aku menggemarinya. Kamera dengan lensa panjang yang bisa dibongkar pasang itu membuat seorang fotografer tampak gagah, aku mau itu.
"Kamera tidak penting." Kata mama, persis seperti yang abi katakan.
"Penting mama, bagaimana jika di pondok ada acara-acara penting? Maasa harus kulewatkan tanpa diabadikan?"
"Itu sih gampang." Kata mama."Tapi jangan sekarang."


Lagi-lagi aku menatap layar kameraku yang sudah beset beset di pinggirannya. Besetan yang penuh kenangan. Kulap layarnya dengan tissue sampai bersih. Lalu kumasukkan ke dalam wadahnya. Kemudian kusimpan di lemari.

"NIlna aayo berangkat ke pondok." Mama memanggilku dari luar.
Aku membetulkan jilbabku yang gak mirng ke kanan lalu bergegeas keluar kamar.
Ups!!
Aku lupa.
KUbuka lemariku. Aku mengambil kamera yang sudah kubersihkan kemarin. Dan untuk ang terakhir kalinya kubidikkan kamera itu kearah cermin yang memantulkan bayangan diriku. Berdiri mengenakan seragam pondok.

"Selamat tinggal kamera lawas... Tetaplah simpan seluruh kenangan yang telah berlalu." Ucapku sebelum benar-benar pergi.

Seandainya kamera itu ada di tanagnku....