Jumat, 15 Juli 2011

Now I know, be your self

Hari ini, aku mau bilang sama kalian temen-temenku.
Kalian pasti penasaran, kenapa tadi aku diam, anteng, dan nggak ngomong? Hm.. Aku bocorin jawabanya.
Kamu tahu, kita atau aku, sudah kelas enam. Kata guru-guru, kelas enam itu kelas yang berat jika nggak belajar dengan baik. Aku tahu itu, tapi aku nggak ngerti.
Dan akhirnya, tiba-tiba aku mutusin. Aku harus jadi zulfa atau nisrina yang pintar. Atau jadi putri yang banyak temanya. Atau... Jadi aku sendiri? Akh, gak keren.
Terus, aku nggak tahu tiba-tiba aku jadi ingin diam terus. Mikirin. Enaknya aku jadi siapa? Mau jadi apa??
Akhirnya, aku malah bikin temen-temen jadi susah. Padahal, aku cuma pingin bertapa. Ternyata gak bisa... Wah wah...
Dan, ini jawabanya. Setelah basa-basi sebentar.
Aku malu sama diriku sendiri. Aku ngerasa gak pantas punya temen yang baik kayak kalian. Intinya, aku malu-malu kucing. Aku ngerasa sering dicuekin sama kalian. Tapi, enggak. Kalian peduli. Maaf ya semua...., maaf ya yang tadi, aku bikin kalian jadi... Mm, susah.
Dan, malam ini, aku tiba-tiba sadar. Buat apa aku diem, bertapa. Kalau aku sudah tau jawabanya. mamaku sering bilang. Pede. Hahaha,... Tadi pikiranku lagi melayang jauh. Jadinya aku nggak bisa mikir deh...
Oh iya, aku mau bilang sama kalian, temen-temenku. Sahabat-sahabatku. Thanks very much. I hope we can friends forever.
Naaah, sekarang kalian tahu jawabanya kan? Kalau nggak ngerti, kalian bisa kontak aku. Sebenarnya aku sering mikir kayak gini, tapi nggak tahu, kayaknya ini paling parah.
Tapi, aku ngerti sekarang. Aku harus jadi diriku sendiri. Nilna yang menurut kalian. Aku nggak mau jadi zulfa, nisrina, putri, nauma, julia, kiki.... dll... Pokoknya, my self is my self!!

Senin, 11 Juli 2011

Rani, the next victim (story 5)

Aku menatap keluar jendela dengan lesu. Sambil menghela nafas aku menaruh kepalaku di meja. Hari ini aku capek sekali, capek karena keadaanku. Di rumah, dimarahi. Di sekolah, diejek. Di mana-mana, aku selalu tidak diperhatikan.
Akhir-akhir ini, aku jarang ketemu dengan Rani, teman pertamaku disini. Aku pernah bertemu dengan teman lamaku dulu, tapi mereka seperti tidak mengenalku. Kusapa, mereka tetap asik ngobrol. Haah, aku benar-benar nggak dianggap.
Tiba-tiba... Plak!
Aku dilempari sesuatu oleh seseorang. Penghapus. Dan ada tulisanya: Ini Rani, tolong datang kerumahku ya, ada disebelah kanan rumahmu.
Hah? Rumah Rani ada di sebelah kanan rumahku? Kenapa aku tidak tahu?
Aku menyimpan penghapus itu di sakuku. Nanti pulang sekolah aku mau ke rumahnya walau aku harus bersiap dimarahi ibu tiriku karena tidak pulang tepat waktu.
Pulang sekolah, aku menenteng tasku yangs udah sebagian robek ke kompleks rumahku. Lalu aku menuju rumah Rani, melewati pagar rumahku.
Sesampai di rumah Rani, rumahnya kelihatan sepi. Tak ada orang. Tapi pagarnya sedikit terbuka dan pintunya tidak terkunci.
Aku langsung masuk kedalam rumah itu. Gelap. Untung aku menemukan senter didepan pagar rumah Rani. Jadinya aku masih bisa melihat.
Didalam rumah itu aku nggak menemukan apa-apa. Saat aku hendak membuka pintu untuk ekluar. Pintinuya terkunci!
"A.. Apa?? Tidaak, tolong!! Seseorang, siapa saja!!" Teriakku menggedor-gedor pintu. "Bukaaa!"
"Percuma kau teriak, tak akan ada yang menolong." Sahut seseorang. Nessie!
"Nessie, apa maksudmu? Aku tak melakukan apa-apa!"
"Bukan kamu, tapi temanmu!"
Aku kaget. "Siapa?"
"Huh, Rani..."
Rani?! Aku langsung berlari menuju sebuah kamar. Disana ada Rani diikat tubuhnya dan mulutnya dilapisi selotip.
"Rani!" Aku berusaha melepas selotip di mulut Rani. "Kamu kenapa Rani?"
Rani tak bisa menjawab karena mulutnya ditutupi selotip bewarna hitam.  Tapi dia malah makin lemas. Aku hampir kehabisan akal. Untungnya, ada gunting disebelahku.
Aku langsung mengambil gunting itu dan menggunakanya untuk melepas tali yang menjerat tubuh Rani. Setelah lepas, Rani melepas selotip itu sendiri.
"Ahh, terima kasih... Kenapa kau tahu aku ada disini?" Tanyanya sambil memungut seutas tali.
"Ehh.. Bukanya kamu yang mengundangku kesini? Tadi ada penghapus yang tulisanya darimu, aku disuruh datang kerumahmu?" Aku balik bertanya dengan heran.
"Benarkah? Bukan aku kok!" Sahut Rani.
Aku berpikir sejenak. Siapa yang merencanakan ini? Siapa yang menyekap Rani? tapi setelah kupikir agak lama, mungkin ini... Perbuatan Nessie!

Minggu, 10 Juli 2011

Mall time!

Aku barusan mbuka blogku. Lalu buka fb. Belum sempat main pico, tiba-tiba adikku manggil.
"Mbak nil, ke matos!!" Serunya ceria lalu menghambur kearahku.
"Duuh, iya iya tau!" Gerutuku tanpa mengalihkan pandanganku kearahnya.
"Ayo, mbak nil, ganti bajuuu!" Seru adikku lagi. Aku melengos lalu meneruskan blogging. Nyari-nyari header baru. Biar blog tambah bagus.
Tapi, adikku nggak bisa nunggu, dia ngambek yang akhirnya aku ganti baju juga. Habis ganti baju, aku fban bentar dan langsung matiin laptop. Lalu siap-siap berangkat. Sebenernya pas itu aku lagi males keluar, asikan bikin posting. Hhhhh....
                           
Pas udah sampe disana, nggak begitu ramai. Biasanya, hari minggu penuh sesak banget parkirnya sampai-sampai, tingkat sepuluh penuh! Wuooowh....
Aku n keluargaku udah ada dalem mall, pertama, abi sama mamaku mau lihat-lihat karpet buat mushalla rumahku. Aslinya aku mau lihat-lihat baju bentar. Nggak beli sih, cuma lihat aja.. Buat fashion icon-nya tokoh komikku. hehehe...
Pas mama tanya-tanya sama penjualnya aku sama adikku bengong, nggak ngerti apa yang mereka bicarain. Alhasil, aku sama adikku lihat-lihat karpet yang lagi dipajang.
Lalu, abiku tanya harga karpetnya. Pas dijawab, aku melotot dalam hati. "Empat juta, tapi diskon 40 persen." Jawab penjaga tokonya. Apaaaaaa? Karpet yang ukuranya nggak begitu gede, empat juta??!
Abi sama mamaku kelihatan mikir-mikir lalu mereka bilang: "Mungkin besok saya kesini lagi, saya nggak tahu ukuran mushalla saya."
Terus, aku sama mama, abi dan nano (adikku) keluar dari toko itu. Kasihan juga sama penjaga tokonya, udah mbuka banyak karpet tapi ternyata nggak jadi beli, wah wah wah...
Terus, nano tiba-tiba ngerengek minta belikan jam tangan. Awalnya mama mbolehin, ternyata setelah keliling-keliling, ukuranya nggak ada yang pas sama tanganya nano. Akhirnya, nano ngambek. Terus mama marah sama nano dan pas jalan, mama cuma nggandeng aku aja, waduh...
Gara-gara nano ngambek, abiku nawarin nano sama aku buat beli roti di bread story, yang katanya roti disitu mahal-mahal. Tapi gak papa, toh cuma sekali-kali aja.
Belum sampai tokonya, wangi roti yang lagi dipanggang jelas banget lagi jalan-jalan di depan hidungku. Baunya menggiurkan, harum-harum manis gimanaaa gitu.
Pas udah sampai rotinya, waaaw.... Terpesona. Banyak rotinya, kelihatan enak-enak. Dan masih hangat. Wuuuuw, wuuuuuwenak deh! Tapi, aku kedengeran katrok banget ya... Heheheh..
Aku milih roti rasa blueberry, nano beli cake strawberry cheese, dan ortuku, pilih cupcake dan roti yang nggak aku tau namanya, tapi yang je;as, bahan utamanya keju.
Aku ngelihat nota roti yang barusan kubeli tadi. Totalnya. 41.000! Empat roti untuk empat puluh satu ribu. Wahaha... Beruntung banget, masih bisa beli roti mahal kayak gini.
Oya, back to the story...
Habis beli roti, aku nggak tau asal-usulnya kenapa tiba-tiba mama masuk ke toko yang isinya barang-barang yang menurutku serba girly dan semuanya biasa dipakai buat para cewek feminim. Mulai dari cashing hape lucu, dompet, bandana yang imut banget dan penutup telinga musim dingin yang padahal, di Indonesia nggak ada musim dingin.
Dan waktu aku lihat ke kasirnya, para pegawainya semua cewek dan pake seragam SMP khas jepang dengan warna dominan pink dan hitam, dan salah satu dari pegawainya itu juga pake bando pink yang kawaii. Waah, pokoknya cocok deh buat si cewek girly.
Habis ke toko itu, (aku gak beli apa-apa) aku sama keluargaku ke toko buku. Aha, inilah bagian yang paling kusuka! Habis aku kan book lover sejati!
Pas mau masuk gramedia ada mbak tinggi banget, kurus dan oake kerudung. Car jalanya kayak model, ujung kerudung sama jaketnya goyang-goyang gitu. Haha... Udah di dalem gramedia, aku langsung ngelincir dhewe. Aku ke bagian komik-komik. Aku pilih komik tentang hewan. Aku tunjukin buku pilihanku ke abi. Tapi abiku bilang nggak usah. Katanya tulisanya kecil, nanti mataku minusnya nambah deh. Aslinya aku agak sebel juga, toh aku bacanya gak deket-deket. Tapi gakpalah demi kesehatan mataku. ^_^
Habis itu aku sama keluargaku ke hipermart buat beli buah. Rencananya cuma beli buah doang, tapi ternyata nggak kesampaian. Malah beli macam-macam, tissue, yogurt, roti (lagi), minuman dan lain-lain...
Dan hari ini, kas keluargaku banyak terkikis. Tapi ini kan nggak rutin.. Ingat ya, hemat pangkal kaya! Tapi jangan terlalu hemat, itu sih bukan hemat lagi tapi pelit!

Sabtu, 09 Juli 2011

Finally, I have a friend (story 4)

"Jansen, ibu dengar kau remidi kemarin?" Tanya ibu tiriku sambil menyobek-nyobek kertas ulanganku yang bertuliskan angka 69.
"Eng... Iya bu, kemarin saya ketiduran, jadi tidak belajar..." Jawabku dengan hati-hati.
Plakk!!
Ibuku menamparku dengan keras sehingga terlihat ada bekas cap tangan bewarna merah dipipiku. "Kamu ini, kamu kan peraih nilai tertinggi! Kalau nilaimu jeblok begini, kan malu-maluin! Ibu harus bilang apa ke tetangga??! Hah??"
"Maaf bu..." Ucapku pelan seraya mengelus elus pipiku.
Ibuku tidak mendengarkan permintaan maafku. Malah beliau langsung melengos pergi dan menghujaniku dengan kertas ulanganku yang sudah dirobek-robek.
Aku membuka buku diaryku. Hadiah ulang tahunku yang ke lima. Dari orang tua kandungku. Aku langsung menangis melihat buku diary itu. Penuh kenangan. Di dalam buku itu terdapat fotoku dan keluargaku. Ada foto saat aku dan kakakku memungut sampah bersama. Dulu, ayahku mempunyai sebuah kamera jadul yang harganya murah. Tidak sampai satu juta. Lalu ada foto ibuku sedang tersenyum saat memasak, dan aku digendong dibelakangnya. Aku masih bisa merasakan kehangatan keluargaku dari buku ini.
Dulu, saat aku mendapat nilai jelek, ibu kandungku tidak pernah memukul atau menamparku. Beliau menasihatiku bahwa esok hari aku harus menjadi lebih baik. Dan itulah mottoku.
Tiba-tiba kakak tiriku memanggil.
"Heeeeeeiiii, bodoooooh! Cepat kebawah, cuci bajukuuuu!!" Pertama, aku cuma terdiam dan menahan pintu agar tidak dibuka tiba-tiba.
"Heeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeiiii, yang diatas itu tuli apaaaaaaaa??!" Lalu aku duduk di depan pintu sambil memegang diaryku.
Beberapa lama, tak terdengar lagi suara kakakku. Mungkin dia capai memanggilku. Hahaha... Cepat sekali menyerah. Setelah kurasa aman, aku berdiri dari depan pintu dan membuka-buka lagi bukuku.
Tapi, tindakanku salah, kakakku kini muncul dihadapanku! Kini dia membawa gunting tajam. Aku kaget, bagaimana bisa... Rupanya kakakku memanjat keatas jendela kamarku. Hal itu kutafsirkan karena aku meliat jendela kamarku terbuka lebar.
"Serahkan buku itu untuk kucabik-cabik, atau tubuhmu yang kucabik-cabik dengan gunting ini!" Ancam kakakku sambil mengacungkan gunting yang ujungnya berkilau diterpa sinar matahari. "Kuhitung sampai tiga... Satu... Dua...."
Bagaimana ini?? Aku nggak mau menyerahkan diaryku, dan aku nggak mau mati dicabik-cabik. Tapi, yang harus kulakukan adalah...
Setttt!!
Dengan cepat, aku menyambar gunting yang dipegang kakakku. "Ahhaa... Siapa bilang aku mau merelakan tubuh atau diaryku, tidak akan!!"
Kakakku langsung ketakutan sambil berlari keluar kamar. Aku segera mengunci pintu loteng, atau pintu kamarku jelasnya.
Aku menarik nafas lega. Sambil memeluk diaryku. Selamat.... Hampir saja.
Besoknya.
Aku sedang menggambar kelinci di sebuah kertas yang kutemukan dibawah meja. Tiba-tiba seseorang menepuk bahuku.
"Hai, gambarmu bagus." Dia duduk disebelahku. "Boleh aku duduk disini?"
"Ah, boleh saja... Makasih, gambarku biasa saja..." Ujarku.
"Namamu siapa?"
"Aku... Ng, Jensen.."
"Wahh anak baru ya? Aku senang sekali kalau aku ada anak baru." Jelas gadis itu. "Namaku Rani."
"Salam kenal, Rani."
"Ya, salam kenal juga.."
Wah, siapa ini... Kenapa dia tiba-tiba duduk disebelahku dan bertanya namaku. Selama sebulan ini, tak ada yang menanyakan namaku atau duduk disebelahku.
"Jansen..."
"Ya?"
"Kemarin kau ditampar ibumu karena nilaimu jelek ya?" Tanya Rani dengan penasaran. Aku terdiam sebentar, lalu menjawab dengan jujur.
"Ya, dan itu bukan bukan ibu kandungku, tapi itu ibu tiri." Jawabku jujur.
"Kemarin aku dengar kamu menangis ambil panggil-panggil ibumu dari rumahku. Oh iya, rumah kita berdekatan lho.." Ujar Rani terseyum.
"Hah? Benarkah? Waah... Um.." Aku menatap wajah Rani yang lonjong. Sebenarnya aku mau mengajaknya berteman tapi...
"Mau jadi temanku?" Tawar Rani. Aku berhenti memandang Rani. Lalu tersenyum lebardan mengangguk.
"Okay, yuk ke perpus!" Ajaknya. Dia menggandeng tanganku.

Kutahan

Aku melihat halaman demi halaman dari blog itu dengan kesal. Kenapa ceritanya hampir mirip dengan punyaku??
Satu yang paling kubenci, ceritaku yang berasal dari otakku, imajinasiku, yang kupikir susah-susah... Ternyata ditiru orang! Rasanya semua barang disekitarku ingin kubanting dan kuinjak sampai hancur. Mungkin memang agak berlebihan... Tapi, ini serius!!
Aku menatap blog itu sekali lagi, aku langsung menutupnya. Tanpa memberi komentar, pujian, dan... Untuk apa memberikan itu semua pada peniru? Huh!
Dengan perasaan tak karuan, aku membuka blogku. Lalu mulai membuat posting. Aku curahkan semua rasa kesalku selama ini. Yang tentang ini, itu, that, this.... Bla, bla, bla... Tapi hampir semua tentang blog.
Setelah jadi, posting itu aku terbitkan. Aku menatap puas tulisan hasil pemikiranku itu, kujamin nggak ada yang niru lagi. Kalau tetap ada yang niru, its okay... Toh yang penting, itu hasil dari otakku. Dan aku punya alasan kalau ada yang tanya kenapa mirip. wahaha... Good idea, nilna!!

I am not mimicked you create a blog....

Please I am so sorry if you annoyed to me, and one thing I wonder.. Why did you not tell me first?
If like that, I will not make a blog... You are too shy, you are too upset, and well, sorry say this... I know you not like if there are anyone imitating you.. But that is, sorry... Its selfish you know?
If someone imitating you, its means they like your idea and thinks you creative. Thats good right?
But if you not like someone imitating you, tell him! And he will understand, dont be shy, thats not good....
And sorry to my friends, I talk about him in this posting. But I am just want to realized you....

Ramni's grandma

Ramni memakai topi lebarnya.
Dia lalu berlari menuju padang rumput. Dia merebahkan tubunya dan memandang langit yang dihiasi burung-burung beterbangan.
Tiba-tiba Ramni mendengar suara neneknya yang serak dari arah kamar.
"Naaak, tolong buatkan teh ya naaak..." Pinta Nenek Ramni dengan suara parau.
"Tapi, nek.. Kata dokter nenek tidak boleh minum teh, nanti penyakit nenek kambuh lagi.. bagaimana kalau wedang jahe?" Tawar Ramni sambil memegang tangan neneknya yang kurus.
"Tidak, nak... Ramni tahu kan, nenek suka teh..? Buatkan teh saja, nenek tak akan apa-apa..." Nenek duduk dari tempat tidurnya. "Lihat kan? Nenek sehat..."
"Baiklah nek," sanggup Ramni sambil berdiri dan berlalu ke dapur.Lalu dia menyeduh teh untuk neneknya. Setelah jadi, dia membawa baki berisi secangkir ke kamar neneknya.
"Nek, ini tehnya!" Ujar Ramni sambil meletakkan cangkir teh diatas meja.
"Makasih ya nak... Kau memang cucu nenek yang baik..." Kata nenek Ramni sambil meneguk teh buatan Ramni. Tiba-tiba nenek menjatuhkan cangkir tehnya dan memegang dadanya.
"Akh! Nenek, nenek! Nenek kenapa, nenek?? Tolooong....!!" Ramni panik sambil menahan neneknya yang hendak terjatuh ketanah.
"Nenek, bertahanlah nek... Kumohon, nek... Nenek..." Ramni menangis sambil meraba wajah neneknya. Pucat. Seperti mayat.
"Nenek..."
"Nak Ramni, cucuku..." Panggil nenek lemah.
"Nek, jangan tinggalkan Ramni sendirian nek, Ramni sayang nenek... Bertahanlah nek.." Ramni masih menangis. Lalu nenek menghapus air matanya dengan tangan.
"Ramni, jangan sedih ya nak... Cucu nenek hebat kok, kalau nenek meninggalkan kamu, jangan menangis ya, kalau kau menangis, nenek akan ikut sedih.." Nenek memegang tanganku.
"Nenek, jangan bilang begitu nek.." Tangisan Ramni makin kencang.
"Jangan menangis... Jangan menangis, cucuku... Jangan...." Suara nenek makin melemah. Dan mata nenek menutup perlahan. "Ramni anak baik.... Jangan menangis..."
"NENEK??! Nenek, bangun nek! Neneeeeekk!!" Jerit Ramni melihat neneknya sudah makin lemah.
"Neneeekk..." Ramni memeluk neneknya erat. "Aku menangis nek... Maaf selama ini aku banyak nakal sama nenek... Maaf nek, bikin nenek sedih..."
Tiba-tiba, para warga lalu datang berbondong-bondong menuju rumah Ramni yang kecil.
"Ada apa ini?" tanya mereka penasaran. Tapi Ramni tetap menangis. Para warga lalu melihat nenek Ramni tergolek lemas diatas pangkuan Ramni.
"Mbah Rosmi??!"
Tetangga-tetangga Ramni itu langsung menggotong nenek Ramni menuju pukesmas terdekat.
Tapi, nasib. Di perjalanan menuju pukesmas, nyawa nenek Ramni tidak tertolong lagi. Nenek sudah tidak bernafas lagi.
Ramni memandang wajah neneknya. Ada senyum kecil tersungging di bibir neneknya.
"Nek.." Ucap Ramni pelan. "Semoga nenek bahagia disana, di surga... Aku janji akan kirim doa tiap hari, nek.. Nenek pasti senang, hidup bareng lagi sama kakek. Dadah nek.. Selamat tinggal.."
Jenazah nenek Ramni segera dimandikan dan disalatkan. Lalu para warga mengantarkan jenazah nenek ke tempat peristirahatanya.
Ramni yang mengikuti dibelakang membawa sekeranjang bunga untuk ditaburkan diatas makam neneknya.
Seorang ibu menepuk bahu Ramni sambil merangkulnya. "Yang tabah ya, nak... Doakan nenekmu diterima di sisi-Nya.."
Ramni mengangguk pelan sambil memandang neneknya yang mulai dimasukkan ke dalam tanah. Nenek... Selamat tinggal! Nenek adalah nenek terbaikku.... Batin Ramni sambil memeluk nisan neneknya.

Kamis, 07 Juli 2011

this blog make me crazy

"Mau buka blogku nggak?"
"Males,"
kenapa jawabanya kayak gitu terus? Bosen tau! Rasanya bikin blog cuma bikin aku pingin muntah, marah dan gila. Please, deh....

The look not good, not like. But I hate that rule...

Aku mengetik entri blogku dengan semangat. Imajinasiku masih mengalir begitu saja. Membuatku ingin segera menulis dan membuat cerita.
Aku sampai di part ketiga. Aku menekan tulisan terbitkan entri dan melihat entriku yang ditampilkan dihalaman blog. Aaah.... Lega rasanya. Ceritaku ini akan dilihat banyak orang dan dikomentari. Tapi entah itu benar atau tidak.
Suatu hari, aku sedang membuka-buka blog orang lain. Setelah kulihat, tampilan blog mereka menarik sekali dan banyak yang memberi komentar disetiap entrinya.
Aku ingin seperti itu. Segera saja. Aku langsung mengotak-atik blogku hingga seperti sekarang. Dulu blogku masih sangat simpel dan yang mengunjungi hanya teman-temanku saja.
Kuharap, dengan berubahnya tampilan blogku, banyak yang mengunjunginya.. tapi ternyata tidak. Tetap saja.
Akhirnya, atas ide temanku, aku mempromosikan blogku lewat sms, isinya: kunjungi bogku di: nilna-ps.blogspot.com, jangan lupa comment!
Tapi tak ada balasan, dan pengunjung blogku masih tetap. Setelah kulihat, dua orang. Hhh.... That not cool!!
komentarku juga paling banyak 1. Aku benar-benar kecewa waktu itu. Sudah susah-susah aku bikin entri. Tapi tak ada yang baca. Percuma deh.......
Dan sekarang aku tahu sesuatu. The look not good, not like. Penampilan jelek, tidak suka. Kalian tahu, aku benci aturan itu!

Penindasan di sekolah (story 3)

Aku berjalan melewati koridor sekolahku.
Keadaanya masih seperti kemarin. Aku tetap diacuhkan, diejek, dikucilkan dan... Ini jauh lebih buruk dari kemarin. Aku tak punya sahabat sama sekali.
Sudah satu minggu berjalan, aku mulai merasa gundah. Ternyata penderitaanku tak kunjung berakhir. Tapi roda kehidupan terus berjalan, pasti ada perubahan di waktu mendatang.
Aku telah sampai dikelasku. Ketika aku datang anak lain langsung terdiam dan memasang wajah tak peduli. Mereka terus sibuk dengan urusan mereka, tapi tanpa suara.
Segera, aku duduk dibangku paling depan, kebetulan kosong..
Lalu datang seorang gadis berambut panjang. Dia mengenakan banyak aksesoris. Tiba-tiba gadis itu mendorongku sehingga aku jatuh dari kursi.
"Heh, seenaknya kamu! Ini tempat dudukku! Semua tahu hal itu, jangan karena kau anak baru kami mengecualikanmu ya!!" Hardik gadis itu ketus.
Aku menunduk. "Maaf...."
"Maaf, maaf! Sana pergi!" Dia mengusirku. Aku menahan marah dalam hati. 'Sopan' banget sih, gadis itu...
Akhirnya aku duduk dibangku belakang, seperti sebelum-sebelumnya.
Akhirnya.
Istirahat tiba. Inilah satu-satunya waktu dimana aku bebas dari segala macam cemoohan murid lain. Biasanya aku menghabiskan waktu istirahatku di perpustakaan.
Kini aku sudah duduk di salah satu bangku perpus. Perpustakaannya hari ini sepi sekali. Memang, anak-anak lain disini kurang berminat mengunjungi perpustakaan. Padahal buku-buku disini lengkap banget!
Aku meminum air mineralku sambil membuka buku halaman demi halaman.
Tak lama kemudian, datang gadis yang tadi mendorongku dari kursi. Kalau tidak salah, namanya Nessie. Dia anak pemilik sekolah ini. "Halo." Aku tersenyum kearahnya. Tapi sebaliknya, gadis itu malah menunjukkan wajah geramnya.
"Lu ini jangan sok akrab ya! Gue bukan temen lo, dan jangan sekali-kali lu berani nyapa gue!!"  Bentak Nessie dengan nada keras.
Aku hanya menanggapinya dengan senyum tersungging di bibir. Walau dalam hatiku aku ingin membalas perkataanya. Tapi hal itu aku kuruungkan.
"Senyum-senyum mulu! Jangan sombong lu ya, mentang-mentang nilainya bagus, sombong juga!!" Nessie memukul meja.
Karena suara pukulan meja Nessie keras sekali, penjaga perpustakaan langsung datang.
"Ada apa ini ribut-ribut?"
Nessie terdiam. Lalu pergi.
Aku kembali membaca bukuku hingga bel masuk berbunyi.
Sambil bersenandung pelan, aku melangkah menuju kelasku. Didepan pintu kelas, hadir Nessie dan anak-anak lain. Sepertinya mereka satu geng.
"Hei, kalau mau nyanyi di panggung sana! Biar yang nonton bawa penutup telinga semua! Hahaha..." Tawa gadis berambut pendek.
"Iya, suaranya jelek pula!" tambah anak lain. Aku cuma tersenyum kecil sambil berlalu.
"He, lu!" Panggil Nessie. Aku menengok. "Nanti pulang sekolah, gue tunggu lo didepan gerbang, harus dateng! Kalo gak, gue cekek lo!"
Aku mengangguk terpaksa dan langsung masuk kedalam kelas.
                                                             **********
Waktu pulang.
Aku mengintip Nessie dan kawan-kawanya yang menungguku di gerbang sekolah. Aku takut mereka akan melakukan sesuatu padaku.
Tapi aku memberanikan diri menemui mereka. Aku berjalan perlahan kearah Nessie.
"Heh, lu lambat amat sih kalo jalan! Cepetan!!"
Aku langsung mempercepat langkahku. Bismillah...
Sesampai didepan Nessie, dia langsung mencengkeram kerah bajuku dan menggiringku kearah tembok.
Nessie mendekatkan wajahnya.
"Asal lo tau ya..." Bisiknya. "Lo jangan sok pintar di sekolah ini, kalau nggak... Lo bakal tau akibatnya, lo bakal gue keluarin dari sekolah ini!"
Aku melotot. A... Apa? Sebenarnya aku terlibat dalam apa? Apa yang sedang terjadi?
"Inget tuh." Nessie dan gengnya meninggalkanku yang sedang dalam kebingungan dan kegelisahan besar.
Ya tuhan, bangunkanlah aku dari mimpi buruk ini!

Rabu, 06 Juli 2011

Masih berlanjut...(story 2)

Halo, bertemu lagi. Kalian masih ingat? Aku Jansen.
Kalian tahu, kehidupanku terasa lebih baik sekarang. Semenjak aku mendapat peringkat nilai UAN SD terbaik di Indonesia. Tetangga-tetanggaku banyak yang memuji sehingga, ibu tiriku, ikut membanggakanku.
"Oh, ini anak kandung saya.. Dia memang pintar. Belajar tiap hari." Aku selalu mendengar kata-kata itu setiap ada yang memuji kecerdasanku. Tapi yang membuatku jengkel, aku bukan anak kandungnya... Aku anak mamaku, dan mama asliku bukan kau ibu tiriku..!
Setidaknya, aku dianggap ada di keluarga ini. Ini sudah membuatku bahagia. Terima kasih tuhan... Kau mengabulkan doaku sedikit demi sedikit.
Hari ini hari pertamaku masuk SMP. Dan aku masuk SMP favorit! Aku mendapat beasisiwa karena nilaiku. Aaaaah, bahagianyaaa....
SMPku itu sangat bagus. Ada air mancurnya, taman mini, dan laboratoriumnya lengkap! Aku makin bersyukur, bisa sekolah di tempat yang bagus ini!!
Aku berjalan menuju pendaftaran. Ayah dan ibu tiriku tidak mengantar. Karena harus bekerja.
"Permisi.." Ucapku, memeriksa apakah ada seseorang didalam ruangan itu.
"Oh, siahkan!" Sahut seorang wanita. "Mau mendaftar? Silahkan diisi formulirnya!"
Aku mengeluarkan sesuatu dari sakuku. Bukti beasisiwa.
"Anu, bu... Saya dapat beasiswa disini..." Ujarku malu-malu. Ibu itu langsung melotot lantas menjabat tanganku.
"Wahh! Anda peraih nilai UN tertinggi di Indonesia ya!! Sungguh suatu kehormatan anda dapat bersekolah disini! Nama saya Bu Romli!" Mata Bu Romli berbinar-binar. "Tunggu ya, saya mau memanggil guru-guru lain!"
Aku mengangguk pelan. Wah, heboh sekali...
Tak lama kemudian, Bu Romli datang bersama kira-kira sepuluh orang guru. Lalu Bu Romli memperkenalkan namaku dan memberitahu bahwa aku adalah anak baru peraih UN tertinggi nasional.
Para guru itu memandangku aneh sambil memasang tampang tidak percaya.
"Kau asal SD negeri kerakyatan kan?" Tanya salah satu guru.
"Eng.. Iya, kalau boleh tahu, ada apa ya?" Jawabku sekaligus bertanya.
"kyaaaaaaa!! Selamat nak, kau pintar sekali, nilai UANmu sempurna, dan kau sekolah disinii!!" Histeris guru itu sambil mengguncangkan bahuku.
"Ish, ibu... Kasihan anaknya!" Tegur seorang guru.
Aku tertawa kecil. "Bu, kelas saya dimana?" Tanyaku kepada Bu Romli.
Bu Romli tersenyum lebar dan menggandengku menuju sebuah kelas yang luas bertuliskan. Seven grade A.
"Ini kelasnya anak pintar." Kata Bu Romli meninggalkanku di dalam kelas itu.
Aku memandang seisi kelas. Mereka diam melihat kehadiranku. Beberapa orang berbisik-bisik. Aku mendengar sekilas pembicaraan mereka.
"Ek, itu kan Jensen Torridor, yang nilainya paling bagus se-Indonesia??"
"Wah iya, gawat! Saingan tangguh nih!"
"Iya, kayaknya dia sombong deh, kita jangan temenan sama dia deh!!"
Aku melotot. Sombong? Mereka belum mengenalku tapi kenapa aku langsung dianggap sombong?
Aku duduk di bangku belakang. Anak-anak lain mencuri-curi pandang kearahku. Aku merasa risih.
"Kenapa sih?" Batinku heran.
Tak lama kemudian, seorang guru datang sambil menebar senyumnya.
"Selamat pagi, new chidern. Selamat datang di SMP penambangan emas!" Sapa guru itu. "Nama saya, Miss Luica."
"Nice to meet you, miss Luica!"
Wah, gurunya ramah. Mungkin aku bisa menyukai tempat ini.
"Yak anak-anak. Kita kedatangan seorang murid yang membawa kebanggaan bagi sekolah kira. Jensen Torridor. Silahkan maju!"
Aku tergagap. Aku disuruh maju kedepan.
"A.. Aku?"
"Ya, sayang. Come forward.."
Aku berjalan cepat-cepat kedepan kelas. Glek... Aku harus bilang apa?
"Please introduce your self.."
Aku mengangguk cepat karena gugup.
"Nama saya, Jansen! Senang bertemu kalian semoga kita bisa berteman baik!" Ucapku ,alu-malu.
Aku mendengar seorang murid menyahut.
"Aku tak mau berteman baik denganmu!"
Aku menunduk.
"Messi! Jaga bicaramu!" Benatk miss Lucia galak.
"Dia kelihatan sombong miss, saya nggak mau berteman dengan orang sombong!" Kilah anak itu.
Aku sedih mendengarnya. Aku nggak sombong kok!
"Jangan dipikirkan, Jansen. Dia hanya bercanda." Hibur miss Lucia.
Aku langsung kembali ke temat dudukku, Messi yang tadi mengejekku sekarang mencibir kearahku dengan pandangan mengejek.
Fuuh... Ternyata deritaku masih berlanjut.

Bhirtday ice cream...!

Siang-siang panaaaaaaaaaaaaaaaaas banget. Matahari kelihatan lagi senyum-senyum ngelihat kami yang kalang kabut ngipasin buku didepan wajah. Habis gerah.
Hari ini emang panas banget. Dari pagi tadi sudah mulai ketahuan panasnya. Apalagi tadi upacara, panas-panas... Tapi untungnya upacaranya pagi jadi kami masih dapat vitamin D , lha tapi sekarang...? Siang-siang malah nggak dapet vitamin D, tapi vitamin G yawww!!
Satu menit kemudian, lewat tukang bakso lagi mukul-mukul kentongan sebagai ciri khasnya. Nara ngusulin buat beli bakso itu. Tapi Pita menolak.
"Ini lagi panas-panas masa makan bakso yang juga panas, tambah panas dong!" Pendapat Pita.
"Hmm... Iya juga."
Tak beberapa lama kemudian, lewatlah tukang siomay. Kini gantian aku ngusulin buat beli siomay. Tapi lagi-lagi Pita menolak.
"Duuh... Siomay orang itu kan pedes baget! Makanan pedas kan kesanya panas!" Tolak Pita sambil mengikat tali sepatunya yang lepas.
"Yasudah."
Saat kami keluar, disana mejenglah tukang eskrim. Pita langsung berlari kearah tukang eskrim itu. Pita mengulurkan uang sepuluh ribu.
"Pak eskrimnya enam!" Katanya. Aku, Nara, Juliet, Khira dan Nisrani melotot. Untuk apa beli eskrim sebanyak itu?
Ternyata, Pita berencana mentraktir kami eskrim. Hari ini kan ulang tahunya! Tanggal 28 Juli! Waaaah, kami benar-benar lupa!!
Pita memberikan eskrim itu pada kami. Jumlahnya pas, enam orang. Lalu kami berteriak bersamaan.
"MET ULTAH PITA! MAKASIH ESKRIMNYA!!"
Saking kerasnya kami teriak, semua orang langsung menengok kearah kami. Aku melihat wajah Pita yang kelihatan senang, malu, terharu dan sedikit tertawa. Hehehe...
Ohiya, aku mau minta maaf sama Pita karena pas ultahnya dulu aku gak kasih hadiah karena lupa dan gak tahu, maaf yaaa!


God, please hear my prayer ...(story 1)

Pagi ini berjalan seperti biasa, kabut masih menyelimuti, dan gunung masih terihat hijau.. Aku menarik nafas panjang.
Suara telapak sandal berdecit-decit diatas lantai yang terbuat dari keramik yang sebagian sudah pecah. oh, aku belum mengenalkan diri... Namaku Jensen dan aku lahir dari keluarga miskin.Tapi aku diadopsi oleh keluarga sederhana yang selalu jahat padaku. Seluruh keluargaku terbunuh saat terjadi teror di daerah tempat tinggalku. Dan cuma aku yang selamat. Aku, seorang gadis berumur sepuluh tahun, yang sekarang menjabat menjadi murid kelas 6 SD di sekolah negeri pinggir desa. SD negeri kerakyatan. Sekolah yang menurutku adalah tempat terbaik di hidupku. Bertemu teman-teman dan para guru yang senantiasa menyayangi dan menghargaiku.
Entah kenapa aku sangat tidak nyaman berada di rumah. Padahal kebanyakan orang bilang. Home sweet home, rumahku surgaku. Tapi menurutku tidak, di rumah aku selalu diperlakukan tidak adil. Aku disuruh memasak, mencucui, menyapu, dan semua pekerjaan rumah dilimpahkan padaku. Sementara orang tua dan saudara-saudaraku asyik shopping, berdandan dan bersuka ria. Aku seperti budak pesuruh bagi mereka. Kalau dipikir-pikir, aku adalah bawang putih di kisah bawang putih dan bawang merah.
Aku tidur di loteng. Ditemani tikus-tikus dan kecoa yang berseliweran disekitar tempat tidurku yang hanya terbuat dari koran dan karung. Sementara keluargaku yang lain, tidur di kasur yang empuk, plus aromatherapy dan selimut hangat.
Terkadang aku merasa sangat kesal, jengkel, muak, dan rasanya ingin kehidupanku ini segera berakhir. Aku rindu orang tuaku yang lama. Kakak-kakakku yang lama. Mereka mencintaiku sepenuhnya. Aku selalu diperhatiakan. Kini rasanya semua itu tinggal kenangan.
Ya tuhan, kapan ini berakhir. Kapan aku terbebas dari siksaan ini? Kumohon, dengarkanlah doaku.. Aku ingin kesana. Menyusul mama, papa, kakak.... Di surga...
Aku tak mau disini, hidup dikelilingi derita. Apakah mereka, keluarga tiriku, membenciku karena aku anak angkat?
Apa yang kurang dariku? Aku selalu patuh, aku rajin, prestasiku bagus, bakatku banyak, apa lagi yang kau inginkan, wahai keluarga tiriku?? Kekayaaan? Harta?
Aku memang dari keluarga miskin, serba kekurangan...
Kalaupun doaku untuk menyusul keluargaku tidak terkabul, setidaknya keluarga tiriku menganggapku sebagai bagian dari keluarga ini.. Aku ingin melihat senyum tulus mereka kepadaku, tidak omelan dan cemoohan yang pedih. Aku ingin melihat mereka membanggakaku, memujiku, dan tidak memperlakukanku sebagai pembantu mereka. Tuhan, dengarlah doaku... Kumohon... Karna Engkau satu-satunya tempatku untuk mengadu...

Maklum, pemula....

Aku mau cerita tentang pengalamanku tadi. Aku iseng-iseng baca buku tentang bikin template blog main keren. Dan aku nyoba tips-tipsnya tanpa mikir terlebih dahulu. Langsung baca, pahami dan lakukan.
Karena belum terbiasa, aku asal klik-klik aja. Misal, di bukunya itu disuruh download template dulu, aku nurut. N aku udah berhasil download templatenya. Terus, langkah kedua itu klik layout, terus edit HTML... Dan di edit HTML nya itu aku mulai bingung. Kan dibukunya disuruh copy kode HTML dan aku nggak tahu letak kodenya itu dimana. Terus aku ngerombak template yang aku download tadi. Aku klik asal asalan deh, yang penting jadi.
Gara-gara bingung akhirnya aku buka buku lagi. Kali ini aku baca lebih serius, dan saat sampai di bagian tengah, katanya mengedit HTML itu walaupun mudah tapi bukan berarti tidak menemukan masalah. Bahkan yang sudah master pun, bisa menemukan masalah. Misalnya, blog jadi acak-acakan dan sulit dikembalikan ke kondisi semula. (diambil dari buku tip&trik membuat blog lebih dahsyat karya Sudarma S. penerbit media tika).
Refleks, aku langsung menutup program template change yang lagi kubuka. Aku gak mau ngambil resiko, daripada blogku nanti acak-acakan, mending aku minta bantuan si penulis buku tadi aja! Maklum, kan aku masih pemula...

Selasa, 05 Juli 2011

Friends forever part 2

Kadang aku sebal sama mereka, jengkel sama mereka, hanya karena hal sepele. Kadang mereka tidak menyukaiku, kadang mereka menjauhiku.Kadang mereka menyalahkanku. Dan kadang aku menyalahkan mereka. Mereka sahabatku. Yang kadang kubenci dan kucintai...

Hari selasa pahing...
Juleha, lagi curhat sama aku. Dia curhat karena sebal, banyak yang bikin blog setelah dia bilang kalau dia bikin blog. Termasuk aku juga. Tapi katanya dia paling sebal sama Nara, sahabatnya dari TK. Menurutku itu sih, nggak perlu dipermasalahkan tapi...Juleha kan sensitif. Jadi aku wajar.
Karena capek karena Juleha teralu berlebihan nanggapin masalah ini. Akhirnya aku iseng2 mberitahu Nara tentang curhatan Juleha yang hampir semuanya tentang Nara. Sebelum mau mberitahu Nara lewat sms aku baca bismillah, takut Nara marah dan persahabatan Nara sama Juleha ancur gara-gara aku.
Aku udah mulai ngetik pesanya. Dan kebetulan pas itu aku lagi smsan sama Nara. Pertama dia tanya sama aku tentang bikin entri baru di blog. Terus aku bales:
Aku: Lha, tanya Juleha aja, dia masih bangun kok. (Pas itu udah malem).
Nara:Dia gak mau beritahu
Yup!! Kesempatan!!
Aku:Lho kok bisa, coba rayu-rayu deh, oh iya naum ngomong-ngomong...
Nara:apa
Aku:Ktax,, euhh...
Aku pura-pura takut biar Nara penasaran.
Nara:apa
Aku:gak jadi wes, rahasia! Julia lagi ngambek jadinya gak mood buat mbales sms mu
Nara:Juleha ngambek sama siapa?
Aku:Ini rahasia, jangan beritahu siapa-siapa termasuk julia, julia ngambek sama... Ngambek sama....
Beberapa menit, gak dibales-bales.
Nara:Aku kan?
Aku:Eeeh,iya jangan marah ya??
Wah, kena juga! Ternyata Nara sudah merasa, yaa!!
Terus aku ceritain ke Nara kalau Juleha ngambek sama dia karena...... Bla, bla, bla,,,, dan aku nyuruh Nara minta maaf ke Juleha. Nara nyanggupin terus bilang terima kasih. Dan dia mau minta maaf sama Juleha. Habis itu, aku tidur.
Besok paginya, aku sms Juleha apa Nara udah minta maaf sama dia. Juleha bilang udah tapi katanya cara minta maafnya Nara rada aneh.
Gini....: (Ekh, tapi sebelumnya aku mau bilang sama Nara, maaf kutulis disini.)
Maafkan atas semua kesalahanku selama ini. . kalo kmu gak mau maafin aku terima kok. .makasih larena selama ini kamu tmnku yang sgt baik. saya ucapkan MINAL AIDZIN WALFAIDIN.
Aku langsung ketawa dalam hati. Nara emang lucu kayak biasanya, tapi katanya Juleha terharu banget. Mereka emang friends forever!

Night lamp charm...

Mobilku melaju kencang menyusuri jalanan yang ramai oleh kendaraan. Jendela kubuka sehingga angin meniup wajahku. Sejuk...
Aku melihat sekeliling. Lampu jalan berpijar mengeluarkan cahayanya. Lampu-lampu mobil yang dinyalakan menyilaukan mata. Rumah-rumah penduduk yang redup diterangi sebuah lampu neon bewarna putih. Jika dilihat dari jauh seperti bintang-bintang yang berkumpul dan ditemani bulan sabit dilangit. Perasaan hatiku sangat tenang melihatnya.
This is it, night lamp charm...

Senin, 04 Juli 2011

Tips Liburan menyenangkan dan murah...!

The holiday was comeee!! Yippey..!
Begitu dengar kata "libur" aku langsung berlonjak-lonjak gembira. Memang, aku emang seneng begitu tahu liburan akan tiba.. Dan sudah terbayang dalam otakku apa yang akan kulakukan, berenang, nyanyi, fban, main sama saudara, banyaaaaak deh!
Tapi kadang ada anak yang nggak bisa menikmati liburan karena nggak punya uang dan orang tua nggak libur kerja. Pasti sedih banget deh!
En aku punya tips kalau mau liburan menyenagkan dan gak ngeluarin uang banyak! Maaf kalau idenya aneh atau nggak nyambung. Maklum, kan saya masih basic.
Ene dea, tipsnya:
-Membersihkan rumah. Pembantu pulang kampung? Orang tua sibuk? Tapi rumah berantakan kayak kapal pecah? Ahhaa, inilah waktunya memanggil cleaning servis sukarela. Siapa? Kamu sendiri! Kalau terlalu keberatan, em.. mending minta bantuan kakak atau adek aja! Kalau kakak dan adek gak mau, panggil teman-teman deket kamu, ajak mereka bersih-bersih rumah.. N nanti pas selesai, kamu traktir temen-temen kamu eskrim, atau bakso, atau mi pangsit, atau.. Terserah kamu deh! Gimana? Rumah bersih, makin akrab ma temen-temen, n pas ortu kamu pulang pasti mereka muji kamu deh! Tapi jangan lupa bilang kalau kamu dibantu teman-teman lhoo!!
-Nanam tanaman. Go green life! Rumah kamu gersang? panas? gerah? Ada yang bisa bantu! bukan kipas angin, tanaman! Yep, tanaman kan bikin suasana lebih seger, selain rumahmu asri, udaranya juga sejuk. Menguntungan bukan??


-Jogging. Bangun pagi-pagi. Mandi. Shalat subuh. Sarapan. Siapkan sepatu. Kaos katun. Celana olahraga. Saatnya jogging!! Ajak ortu, adek, kakak atau temen keliling-keliling kompleks pagi-pagi. Selain udaranya masih bagus, menyehatkan lho!
-Bikin kue. Waah, asik tuh. Main tepung. Belajar bikin kue sendiri. Kalau nggak bisa minta ajarin mama. Nanti kuenya kamu yang hias. Pake gula halus, cokelat, meses, keju, cherry... Tambah menarik deh! Nanti pas udah jadi bagikan ke tetangga-tetangga, pasti mereka senang.
-Kemah-kemahan. Horeee, kemah! Tapi gak punya tenda! Gampang! Pakai baju, handuk dan seprai yang lagi dijemur. Tata membentuk tenda dan.. Tarararaam! Jadi deh! Jangan lupa pakai tikar dan bawa permainan, biar tambah seru! Tapi jangan lupa minta izin!
Naaahh... Itu dia tipsq, kapan-kapan aku post tips yang lain. Sekarang ini dulu. oh iya, sekali lagi maaf kalau tipsnya aneh. N kalau gak suka mending gak usah dipraktikkan. Udah dulu ya, assalamualaikum!

SNSD is my idol!

Pernah dengar band korea yang namanya SNSD? Pernah kaaaann?? Tapi di Indonesia biasanya mereka dipanggil Girls Generation.
Aku pertama kenal band ini dari Pita, dan Pita tau dari omnya. Kata orang-orang, band ini terkenal karena membernya yang cantik-cantik. Di band ini ada 9 member; Taeyeon, Yuri, Sunny, Soyoung, Tiffany, Hyo yoen, Jessica, Yoon-a dan yang satunya... Mmh, lupaaa... Pokoknya ada seoh-seohnya deh..!
Dari semua member, aku paling suka Yuri dan Yoona...! Yoona main film You are my destiny kan?? Dan Yuri jago dance, sama kayak Hyo yoen. Yang bikin aku heran, kenapa Yuri dipanggil Black pearl yang artinya mutiara hitam, padahal menurutku kulitnya putih tuh... Daripada aku, kulit sawo matang, kulit asli orang Indonesia. Tapi aku bangga lho, sama kulitku! Habis kulit hitam kan kata mamaku pigmenya lebih banyak. Eh, kok malah ngomongin kulit... Kembali ke laptop.
Lagu-lagunya SNSD yang paling kusuka adalah... Mr. Taxi, Oh!, Tell me your wish, Gee, dan Echo MV!! Tapi akhir-akhir ini aku liat di beberapa situs kalau SNSD melakukan operasi plastik untuk mempercantik parasnya. Dan inilah hal kedua yang mebuatku heran, semua perempuan di dunia ini cantik kok. Untuk apa melakukan oplas? Kata mamaku itu artinya tidak pede dengan diri sendiri. (kadang-kadang aku juga merasa nggak cantik, kok). Tapi aku gak pernah berinisiatif buat operasi plastik kok. Oh iya, aku mau bilang sama SNSD, kakak-kakak grup SNSD, aku suka kakak bukan karena cantik atau enggak kok! Tapi aku suka gara-gara kakak suaranya bagus dan jago dance! Kalau kakak oplas gara-gara tuntutan pekerjaan, wajar.. Tapi kalau karena merasa dirinya kurang mancung, kurang putih, kurang imut, kurang cantik, itu aku nggak wajar! Tetap berkarya ya, kakak-kakak SNSD! Good luck my idol!

My Cutest Rabbit!!

Halo, halooo!!
Ketemu lagi, kali ini aku mau cerita tentang kelinciku. Kelinci yang menurutku paling imut, paling lucu dan bikin gemeeess!! Namanya Boy.
Ceritanya gini...
Waktu kenaikan kelas 5 lalu, aku sama Pita (dia temanku) lagi dalam puncaknya suka sama kelinci. Habis mereka imut penurut dan lucu, sih! Jadinya kami pingin melihara kelinci di rumah!
Pulang sekolah, aku langsung bilang sama mamaku kalau aku mau punya kelinci. Awalnya mama nolak soalnya pesing, tapi gara-gara jurus ngambekku akhirnya dituruti deh, hahaha...
Hari minggunya, aku, mama abi dan adekku berangkat ke pasar pagi buat beli kelinci. Pas udah nyampek tokonya aku langsung bersorak-sorak dalam hati, seneng.
Aku disuruh milih sama mamaku, mau yang mana. Aku bingung gara-gara kelincinya lucu semua
seeh...
Tapi aku kepincut sama dua ekor kelinci, jantan dan betina. Yang betina bulunya cokelat dan ada bintik itemnya, dan yang jantan jenis albino berbulu putih bersih. Aku kasih nama mereka Fay sama Brandon. Soalnya waktu itu aku lagi ngefans banget sama mereka... Oh iya, nih fotonya!

Lucu yaaaa? Bulu mereka lembut, n aku suka nyisir bulu mereka pake sisir buluku yang udah gak dipake. Tapi sayang, Brandon, si kelinci putih albinoku.. Mati setelah satu hari dibeli. Waktu aku liat J.P millenix lagi nge-drum di IMB, aku emang udah ngerasa gak enak. Jadi aku nggak begitu kaget, tapi sedih juga sih..
Gara-gara kematian Brandon, aku lesu banget di sekolah. Tapi ternyata aku dibelikan kelinci baru sama abiku. Kelincinya putih dan ada bintik hitam dan coklelat di badanya. Dan inilah kelinci kesayanganku. Dia Boy! Albumnya boy di hapeku udah numpuk banyak, soalnya dia paling lama hidup bareng aku.. Kuliahtin dikit fotonya ya!



Aku udah mulai protektif sama Fay dan Boy, kalau dibandingkan mereka cocok juga. Fay itu hobinya main-main di atas selang yang digulung, Boy suka garuk-garuk tanah dan sembunyi di balik pot (yang bikin aku sering pusing nyari dia), dan Brandon.. Aku belum sempat tau hobinya karena dia pergi duluan.
Setelah seminggu berlanjut, Fay dan Boy masih bertahan hidup, aku legaaa... Tapi, ada hal yang terjadi lagi. Semalam aku lupa masukkan kelinciku kedalam rumah. Padahal waktu malam itu dingin, dan kelinci itu nggak tahan dingin. Akhirnya... Fay ikut nyusul Brandon ke alam baka. Kematian Fay bikin aku lebih sedih dan lesu 10 kali lipat, sampai-sampai aku nangis di kamar mandi. Hueeeeeeng....
Sekarang tinggal Boy. Sejak itu aku sayang banget sama Boy. Bahkan, Boy pernah kebawa-bawa mimpiku segala! Tapi emang, aku gak pernah lupa ngasih makan dia. (Tapi sekarang sering lupa juga, soalnya banyak kegiatan). Dalam sehari makan bisa berkali-kali. Makananya juga macem-macem. Pelet, sayur, buah, rumput, sampek mamaku pernah ngasih dia sop sayur yang dicampur ma ayam dan makroni, tapi dia lahap juga.
Dan sekarang Boy gendut bgt! Lbh gendut daripada aku dan adekku,. Tapi bener lho, dia beraaaaatttt bgt, perutnya besarrr. Tapi aku juga sering ngajak dia olahraga, biasanya hari minggu atau liburan, aku ngeluarin dia dari kandang. Jadi dia bisa lari-lari, main-main, dan nyari makan di halaman tetangga. Boy pernah lho gak sengaja makan cabe yang ditanam di rumah tetanggaku. Dia langsung lari-lari. Hahahaa...
Boy, Fay, Brandon, you are my cutest rabbit!

Minggu, 03 Juli 2011

Friends forever

Wajahku menengadah langit. Kulihat awan bergerak pelan. Matahari tak muncul, cuma ada awan yang menghiasi langit biru.
Tiba-tiba seseorang memanggilku.
"Ninaaaaaa!!"
Ah, dia temanku. Namanya Pita.
"Nina, kita sekelaaas!!" Kata Pita histeris. Dia kelihatan senang sekali. Tentu saja, aku kan sahabat baiknya.
Oh iya, hari ini aku naik kelas enam. Dan yang paling menyenangkan lagi, aku sekelas dengan sahabat-sahabatku!
Tiba-tiba aku ingat.. Saat kelas lima, aku bikin geng bareng kelima temanku.. Pita, Naira, Juliet, Khira dan Nisrani. Kelas lima kami kompak banget.. Istirahat selalu bareng. Dan kami sangat suka naik jaring.
Dulu, aku dan Khira yang takut naik jaring sementara Pita, Naira dan Juliet jago banget. Pernah satu kali aku dipaksa naik jaring oleh Pita dan Juliet. Mereka ngancam kalau aku nggak mau naik jaring, mereka nggak mau main lagi sama aku. Waktu itu aku takut, ragu, pusing dan.. Pokoknya gitu deh!
Setelah dipaksa dan dirayu-rayu, akhirnya aku mau juga. Walau agak takut tapi Juliet bilang, dia bakal dibelakang aku dan kalau aku jatuh dia bakal bantu. Juliet nyemangatin aku. "Ayo Nina! Nina bisa! Nina bisa!"
Setiap langkahnya aku perhatiin, hati-hati..
Ternyata waktu sampai diatas jaring, nggak menakutkan!! Hahaha... Aku sudah terlanjur takut, untung ada Pita dan Juliet. Kalau nggak, seumur hidup pasti aku gak akan mau naik jaring deh! Sampai-sampai, aku gak mau turun hingga ortuku datang njemput. Oh iya, aku mau bilang thanks sama Juliet dan Pita!
Lalu, saat aku dalam puncak-puncaknya berani naik jaring.. Aku inget, masih ada satu sahabatku yang takut naik jaring, Khira!
Lalu, bareng Juliet dan teman-teman lain.. Kami ngerayu-rayu Khira biar dia naik jaring. Dari pura-pura mau jatuh sampe ngeluarin rayuan paling geje, Khira nggak mau juga naik jaring.. Hh, Khira emang teguh pendirian deh!!
Besoknya, aku, Juliet, Pita, Nisrani and Naira janjian naik jaring bareng, Khira udah diajak gak mau. Tapi Naira bisa ngajak Khira naik jaring! Wow, daya tarik Naira tinggi banget!
Dan.. Akhirnya kami semua malah hobi deh naik jaring. No day without naik jaring! Hahaha...
Persahabatanku ama Pita, Juliet, Khira, Naira dan Nisrani emang gokil, lucu, dan konyol banget deh!! Tapi aku inget, kami udah kelas 6, dan tahun depan kami harus pisah.. nentuin masa depan. Walaupun gitu, kita tetap sahabat karib!! Friends forever!

halloooo, semuanya!

Aaaaahhh!
Akhirnya, blog ini.. Jadi juga!!
Sebenernya aku punya blog banyak seh, tapi semuanya itu gak pernah kuurus, sampai-sampai waktu kucari di google gak ketemu, mungkin dah gak ada... Diblokir mungkin?? (kayak fb aja!)
Oh iya.. sebelumnya aku mau cerita-cerita tentang diri saya....
Namaku nilna n aku mau naik kelas enam, kelas dimana aku harus lebiiihh mandiriii... lebiiiihhh pinteeerr... lebiiiiihh.... Mmmh, pokonya yang lebih baik deh dari sebelumnya!!
Tapi aku lumayan ragu sama sekolahku waktu aku udah lulus SD nanti.. Mama nyuruh aku masuk pondok dan aku agak-agak... Mm, nggak siap.
Tapi waktu aku usulin masuk pondoknya pas SMA aja, mama malah bilang kalau nanti telat... Maksudnya di pondok kan pengajaranya ya agama gitu, kalo masuknya SMP kan dari dasar. Jadinya kalau masuknya pas SMA nanti jadi bingung dong soalnya materinya udah lumayan tinggi..
Hh, pembaca.. Tolong kasih aku solusi ya, enaknya aku masuk pesantren apa enggak, please... help meeee!