Rabu, 06 Juli 2011

God, please hear my prayer ...(story 1)

Pagi ini berjalan seperti biasa, kabut masih menyelimuti, dan gunung masih terihat hijau.. Aku menarik nafas panjang.
Suara telapak sandal berdecit-decit diatas lantai yang terbuat dari keramik yang sebagian sudah pecah. oh, aku belum mengenalkan diri... Namaku Jensen dan aku lahir dari keluarga miskin.Tapi aku diadopsi oleh keluarga sederhana yang selalu jahat padaku. Seluruh keluargaku terbunuh saat terjadi teror di daerah tempat tinggalku. Dan cuma aku yang selamat. Aku, seorang gadis berumur sepuluh tahun, yang sekarang menjabat menjadi murid kelas 6 SD di sekolah negeri pinggir desa. SD negeri kerakyatan. Sekolah yang menurutku adalah tempat terbaik di hidupku. Bertemu teman-teman dan para guru yang senantiasa menyayangi dan menghargaiku.
Entah kenapa aku sangat tidak nyaman berada di rumah. Padahal kebanyakan orang bilang. Home sweet home, rumahku surgaku. Tapi menurutku tidak, di rumah aku selalu diperlakukan tidak adil. Aku disuruh memasak, mencucui, menyapu, dan semua pekerjaan rumah dilimpahkan padaku. Sementara orang tua dan saudara-saudaraku asyik shopping, berdandan dan bersuka ria. Aku seperti budak pesuruh bagi mereka. Kalau dipikir-pikir, aku adalah bawang putih di kisah bawang putih dan bawang merah.
Aku tidur di loteng. Ditemani tikus-tikus dan kecoa yang berseliweran disekitar tempat tidurku yang hanya terbuat dari koran dan karung. Sementara keluargaku yang lain, tidur di kasur yang empuk, plus aromatherapy dan selimut hangat.
Terkadang aku merasa sangat kesal, jengkel, muak, dan rasanya ingin kehidupanku ini segera berakhir. Aku rindu orang tuaku yang lama. Kakak-kakakku yang lama. Mereka mencintaiku sepenuhnya. Aku selalu diperhatiakan. Kini rasanya semua itu tinggal kenangan.
Ya tuhan, kapan ini berakhir. Kapan aku terbebas dari siksaan ini? Kumohon, dengarkanlah doaku.. Aku ingin kesana. Menyusul mama, papa, kakak.... Di surga...
Aku tak mau disini, hidup dikelilingi derita. Apakah mereka, keluarga tiriku, membenciku karena aku anak angkat?
Apa yang kurang dariku? Aku selalu patuh, aku rajin, prestasiku bagus, bakatku banyak, apa lagi yang kau inginkan, wahai keluarga tiriku?? Kekayaaan? Harta?
Aku memang dari keluarga miskin, serba kekurangan...
Kalaupun doaku untuk menyusul keluargaku tidak terkabul, setidaknya keluarga tiriku menganggapku sebagai bagian dari keluarga ini.. Aku ingin melihat senyum tulus mereka kepadaku, tidak omelan dan cemoohan yang pedih. Aku ingin melihat mereka membanggakaku, memujiku, dan tidak memperlakukanku sebagai pembantu mereka. Tuhan, dengarlah doaku... Kumohon... Karna Engkau satu-satunya tempatku untuk mengadu...

2 komentar:

  1. hu..hu...kasian jensen...nilna
    andai aku pinter kayak km pinter ngarang...

    BalasHapus
  2. hehehe, makasih.. Kmu jga bisa kok, belajar aja terus..?

    BalasHapus

Jangan cuma baca, komentar juga doong..! bagi saya, komentar itu membuat saya senang