Sabtu, 01 Oktober 2011

사랑 (story 1)

"Happy bhirtday to you.. Happy bhirtday to you.." Nyanyi teman-temanku melingkari kue tar kecil di ruang keluarga.
"Tolong potong kuenya, Gwansim." Kata mama menyerahkan pisau khusus kue.
Aku menangguk dan menerima pisau dari mama. Lalu aku memotong kue tarnya secara rata. Setelah itu, kubagikan pada teman-teman.
Setelah pesta kecil-kecilan ini selesai, mama mendatangiku.
"Nak, kamu kan sudah besar, jadi.. Tahun depan ulang tahunmu tak usah dirayakan ya?"
"Lho.. Kenapa ma?"
"Kan kamu sudah remaja, masa ulang tahun masih dirayakan, apa ndak malu?" tanya mama.
"Malu sih ma.." Jawabku. "Tapi.."
"Nggak papa kan? Ya sudah, selamat ulang tahun ya?" Mama langsung meninggalkanku.
"Hmm.." Aku bergumam melewati taman rumahku.
Lalu tiba-tiba aku melihat seorang tukang pos menuju rumahku.
"Robin?"
Aku mengenali tukang pos itu. Dia teman sekolahku.
"Hei, Gwansim! Aku dengar hari ini kamu ulang tahun ya?" Tanya tukang pos itu, Robin.
"Yeah," jawabku. "Kenapa?"
"joh-eun.. Nih, ada hadiah dari seseorang."
Aku menerima kotak dibalut bungkus kado lucu itu. "Dari siapa?"
Robin mengangkat bahu. Lalu dia pergi begitu saja.
Aku membuka kotak itu perlahan.
"Hei, ini kan boneka teddy bear yang aku inginkan kemarin?" Pikirku. "Siapa yang memberikan ini? Siapapun dia, aku berterimakasih.."
Dengan bahagia, aku menggandeng tangan boneka teddy bear itu dan meletakkanya di rak bonekaku.
"Fuuh.." Aku merebahkan diri diatas kasurku. Tak lama kemudian, aku tertidur.
                                                           *********
Pagi menyambutku.
Rambutku yang lurus bewarna cokelat menjelma menjadi rambut singa. Jebrak kemana-mana.
Segera, aku bangkit dan mandi. Lalu mengenakan seragam SMPku. Kemudian, aku menyisir rambutku dan mengikatnya kebelakang dengan ikat rambut bergambar buah cherry.
"mama, papa.."
"Hai, aejeong!"
"Hm.. Sepertinya mama memasak kimchi?" Tanyaku.
"Iya, ada diatas meja, cepat makan, mama hanya bisa mengantarmu pagi sekali." Kata mama.
"Okay ma.. Mama selalu bilang begitu tiap hari."
"Agarkau tak lupa."
Setelah semuanya siap, aku menenteng tasku dan diantar mama ke sekolah menggunakan mobil.
"Sudah sampai!"
"Gamsa, mom!"
Aku turun dari mobil dan berjalan melewati orang-orang. Mereka semua menyapaku dan mengucapkan selanat ulang tahun.
Lalu, aku melihat Robin sedang duduk sambil membaca buku.
"Hai!" Sapaku.
"Hai.." Sapa Robin.
"Oh iya, aku baru tahu kalau kamu tukang pos? Kenapa kok kamu jadi tukang pos?" Tanyaku penasaran.
"Itu.. karena aku.."
TO BE CONTINUE
Jika ingin tahu lanjutanya, baca 사랑 (story 2), apabila story 2 belum ada di daftar entri, itu berarti sang penulis belum melanjutkanya. Jadi mohon maaf.
Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan cuma baca, komentar juga doong..! bagi saya, komentar itu membuat saya senang